Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga mengharapkan pengiriman gaji dan tunjangan para guru yang mengabdi di daerah terpencil lebih baik menggunakan jasa PT Pos Indonesia karena jangkauannya mencakup wilayah pelosok pedesaan. "Kalau menggunakan jasa bank memang baik, namun kantor cabang hanya berada di Ibu Kota Kabupaten, sedangkan lokasi mengajar guru terpencil berada di pulau-pulau," kata Kabid Pendidikan Menengah, Disdikpora Maluku, Andre Jamlay, di Ambon, Sabtu. Kondisi geografis wilayah Maluku yang terdiri dari pulau-pulau serta masih terbatasnya sarana infrastruktur dasar di bidang perhubungan sering menjadi kendala bagi para guru terpencil untuk mengambil gaji dan tunjangan mereka di pusat kota. Menurut Andre, terkadang seorang guru yang bertugas di daerah terpencil terlambat mengambil hak mereka di pusat kota yang ada kantor cabang perbankan karena minimnya transportasi. "Ada juga yang datang mengambil seluruh tabungannya dan kembali ke tempat tugas bertahun-tahun, sehingga nomor rekening banknya mati dan tidak bisa digunakan," katanya. Akibatnya, ketika Disdikpora melakukan tranfer gaji dan tunjangan melalu jasa bank, terkadang uangnya dikembalikan oleh pihak bank karena nomor rekening nasabah yang bersangkutan sudah tidak berlaku. Tapi kalau menggunakan jasa PT Pos, setiap bulan pihak Disdikpora bisa melakukan pengiriman dan uangnya diantarkan langsung sampai ke tingkat kecamatan dan pelosok daerah yang memiliki akses jasa pelayanan PT Pos. Sehingga para guru terpencil kini tidak perlu merasa khawatrir dengan nomor rekening bank yang dibekukan karena tidak ada aktivitas penarikan atau penabungan dana setiap bulan. Kondisi seperti ini juga tidak merepotkan Disdikpora Maluku untuk mengirim hak para guru terpencil karena jaringan PT Pos yang luas ke pelosok daerah sangat membantu.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011