Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-113 Kodim Tidore Kepulauan, Maluku Utara (Malut) membangun 113 saluran air dalam upaya pencegahan banjir di wilayah tersebut.
"Bencana banjir yang kerap terjadi di wilayah Oba Tengah khususnya di desa Fanaha menjadi masalah serius yang perlu dicarikan solusi oleh pemerintah desa daerah setempat bersama sejumlah komponen masyarakat desa Fanaha," kata Dandim 1505/Tidore Letkol Inf Bunzamin Jayatri di Ternate, Selasa.
Dia mengatakan, masalah ini sangat krusial jika terjadi hujan lebat mengguyur sering terjadi banjir kirimkan dari arah perbukitan Desa Famaha.
Oleh karena itu, dengan sinergi Satgas TMMD bersama warga membangun aliran air sehingga air hujan bisa mengalir menuju muara/pantai.
Dandim berharap, setelah dibangun saluran air ini bisa meringankan beban warga yang sering mengalami teror banjir di saat hujan turun.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate meminta seluruh masyarakat di wilayah untuk mewaspadai cuaca buruk melanda daerah ini dalam sepekan terakhir.
Petugas Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Justia PD Galensong mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi peningkatan gelombang akibat cuaca buruk di wilayah Malut.
Dalam beberapa terakhir, gelombang laut mencapai 1,5 meter hingga 2,5 meter di berbagai perairan di Malut.
Selain itu, BMKG memprediksi untuk wilayah Malut masih dalam kategori puncak musim hujan kedua pada bulan Mei hingga Juni 2022.
Dia menyebut, untuk musim hujan ini memiliki tipe ekuatorial dan adanya fenomena La Nina dengan intensitas curah hujan dipengaruhi adanya pertumbuhan uap air dengan kelembaban masih cukup kuat, mengakibatkan terjadinya hujan deras.
Baca juga: Sasaran Program TMMD di Ambon ke program fisik dan non-fisik, begini penjelasannya
Baca juga: Warga perbatasan Indonesia - Australia gotong-royong bangun tiga sekolah
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Bencana banjir yang kerap terjadi di wilayah Oba Tengah khususnya di desa Fanaha menjadi masalah serius yang perlu dicarikan solusi oleh pemerintah desa daerah setempat bersama sejumlah komponen masyarakat desa Fanaha," kata Dandim 1505/Tidore Letkol Inf Bunzamin Jayatri di Ternate, Selasa.
Dia mengatakan, masalah ini sangat krusial jika terjadi hujan lebat mengguyur sering terjadi banjir kirimkan dari arah perbukitan Desa Famaha.
Oleh karena itu, dengan sinergi Satgas TMMD bersama warga membangun aliran air sehingga air hujan bisa mengalir menuju muara/pantai.
Dandim berharap, setelah dibangun saluran air ini bisa meringankan beban warga yang sering mengalami teror banjir di saat hujan turun.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate meminta seluruh masyarakat di wilayah untuk mewaspadai cuaca buruk melanda daerah ini dalam sepekan terakhir.
Petugas Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Justia PD Galensong mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi peningkatan gelombang akibat cuaca buruk di wilayah Malut.
Dalam beberapa terakhir, gelombang laut mencapai 1,5 meter hingga 2,5 meter di berbagai perairan di Malut.
Selain itu, BMKG memprediksi untuk wilayah Malut masih dalam kategori puncak musim hujan kedua pada bulan Mei hingga Juni 2022.
Dia menyebut, untuk musim hujan ini memiliki tipe ekuatorial dan adanya fenomena La Nina dengan intensitas curah hujan dipengaruhi adanya pertumbuhan uap air dengan kelembaban masih cukup kuat, mengakibatkan terjadinya hujan deras.
Baca juga: Sasaran Program TMMD di Ambon ke program fisik dan non-fisik, begini penjelasannya
Baca juga: Warga perbatasan Indonesia - Australia gotong-royong bangun tiga sekolah
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022