BMKG menyatakan gempa bumi dangkal dengan kedalaman 10 kilometer dengan magnitudo 3,6 terjadi di wilayah Tenggara Ambon, Minggu pukul 18.08 WIT akibat aktivitas sesar lokal.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3.8 LS dan 128.26 BT, atau tepatnya berlokasi di laut 15 km Tenggara Ambon.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal," kata Kepala Stasiun Geofisika Ambon Herlambang Hudha di Ambon, Minggu.
Baca juga: Dana gempa tahap II belum cair karena perubahan peraturan, begini penjelasannya
Dampak guncangan gempa bumi ini berdasarkan informasi dari masyarakat dirasakan di Ambon pada skala III MMI.
Di daerah tersebut, guncangan gempa bumi dirasakan oleh banyak orang. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 18.30 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Baca juga: Satlak PB Malteng proses laporan kerusakan akibat gempa 2019, begini penjelasannya
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat diimbau menghindar dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.
Baca juga: Sulbar diguncang gempa, ribuan warga "eksodus" tinggalkan Kota Mamuju saat korban berjatuhan
Sementara itu, sejumlah warga mengaku merasakan gempa di pusat Kota Ambon. Irvan Castela, warga Soabali, mengatakan terkejut karena gempa terjadi tiba-tiba jelang magrib. Ia mengaku merasakan guncangan gempa saat berada di kamar rumahnya.
"Tiba-tiba bruk, seperti terasa benturan seperti saat kita merasakan injak rem mobil mendadak. Tapi hanya sekali terasa saja, syukurlah tidak ada kerusakan di rumah," ujar Irvan Castela.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,8 guncang perairan Halmahera Barat Maluku Utara
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3.8 LS dan 128.26 BT, atau tepatnya berlokasi di laut 15 km Tenggara Ambon.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal," kata Kepala Stasiun Geofisika Ambon Herlambang Hudha di Ambon, Minggu.
Baca juga: Dana gempa tahap II belum cair karena perubahan peraturan, begini penjelasannya
Dampak guncangan gempa bumi ini berdasarkan informasi dari masyarakat dirasakan di Ambon pada skala III MMI.
Di daerah tersebut, guncangan gempa bumi dirasakan oleh banyak orang. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 18.30 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Baca juga: Satlak PB Malteng proses laporan kerusakan akibat gempa 2019, begini penjelasannya
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat diimbau menghindar dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.
Baca juga: Sulbar diguncang gempa, ribuan warga "eksodus" tinggalkan Kota Mamuju saat korban berjatuhan
Sementara itu, sejumlah warga mengaku merasakan gempa di pusat Kota Ambon. Irvan Castela, warga Soabali, mengatakan terkejut karena gempa terjadi tiba-tiba jelang magrib. Ia mengaku merasakan guncangan gempa saat berada di kamar rumahnya.
"Tiba-tiba bruk, seperti terasa benturan seperti saat kita merasakan injak rem mobil mendadak. Tapi hanya sekali terasa saja, syukurlah tidak ada kerusakan di rumah," ujar Irvan Castela.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,8 guncang perairan Halmahera Barat Maluku Utara
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022