Ternate, Maluku Utara (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabulah Ternate mengimbau warga Maluku Utara untuk mewaspadai potensi banjir, tanah longsor, serta angin kencang menyusul perkembangan cuaca untuk periode 6-8 Desember 2024.
Hal itu berpijak pada data BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate yang mencatat terjadi konvergensi dan sirkulasi siklonik di wilayah Maluku Utara, yang memicu pertumbuhan awan hujan sepanjang periode tersebut.
"Secara umum, wilayah Malut diperkirakan mengalami hujan ringan di pagi hari, dengan potensi hujan sedang hingga lebat pada siang, sore, dan malam hari," kata Petugas Prakirawan Cuaca BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Dewi Makharantika Madiong di Ternate, Maluku Utara, Jumat.
BMKG Malut menyampaikan cuaca ekstrem berpotensi terjadi di wilayah Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Kota Ternate, dan Kota Tidore Kepulauan sepanjang periode 6-8 Desember 2024.
Secara rinci BMKG Malut menyebut cuaca ekstrem berpotensi terjadi pada Jumat hingga 17.05 WIT di Kabupaten Halmahera Barat Jailolo, Sahu, Jailolo Selatan, Sahu Timur, Kabupaten Halmahera Selatan Kayoa Barat, Kasiruta Timur, Kabupaten Kepulauan Sula Mangoli Utara Timur, Mangoli Tengah, Mangoli Utara.
Cuaca ekstrem untuk periode yang sama juga berpotensi terjadi di Kabupaten Halmahera Timur di kawasan Wasile Tengah, Kabupaten Pulau Morotai berada di Morotai Jaya, Kota Ternate di Pulau Ternate, Pulau Batang Dua, Pulau Hiri Kota Tidore Kepulauan Oba Utara.
Dewi memaparkan cuaca buruk diperkirakan bisa meluas ke wilayah lain di Maluku Utara, seperti Ibu dan Ibu Selatan (Halmahera Barat), Patani dan Weda Tengah (Halmahera Tengah), Tobelo Barat dan Kao Utara (Halmahera Utara).
Wilayah Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Kota Ternate, dan Kota Tidore Kepulauan juga diprakirakan masih berpotensi dilanda cuaca hujan sedang hingga lebat pada Sabtu 7 Desember 2024.
Sedangkan pada Minggu 8 Desember 2024, kondisi serupa diperkirakan terjadi di wilayah yang sama serta meluas ke Halmahera Selatan (Obi, Bacan, Kayoa).
Selain peringatan dini potensi cuaca ekstrem, BMKG Malut juga mengimbau nelayan dan pengguna transportasi laut agar mewaspadai gelombang tinggi hingga 2 meter di perairan wilayah tersebut.
Dewi mengingatkan masyarakat untuk terus mengikuti layanan informasi cuaca terkini melalui kanal-kanal resmi BMKG termasuk aplikasi Info BMKG yang bisa diunduh di gawai masing-masing.