Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Ambon mendorong percepatan ekspor ikan tuna dari Maluku ke Malaysia, melalui layanan 24 jam penerbitan sertifikat kesehatan (Health Certificate/HC).

"Baru saja pada 29 Juni lalu kita melepas ekspor perdana PT Cahaya Timur Berkarya ke Malaysia sebesar 60 kilogram dengan nilai 1.105 dolar AS, yang memanfaatkan layanan 24 jam penerbitan HC," kata Kepala BKIPM Ambon, Muh. Hatta Arisandi di Ambon, Rabu.

Ia menjelaskan ini adalah ekspor perdana ikan tuna PT Cahaya Timur Berkarya sebagai Unit Pengolahan Ikan (UPI) ke Malaysia, sehingga BKIPM berharap akan lebih banyak UPI di Maluku memanfaatkan layanan 24 jam BKIPM untuk mendorong ekspor hasil perikanan dan kelautan ke depannya.

Percepatan ekspor tersebut bisa terlaksana, lanjut Hatta, karena UPI PT Cahaya Timur Berkarya telah memenuhi standar jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan melalui sertifikasi HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).

"BKIPM Ambon memberikan jaminan  layanan publik  dengan sikap profesionalisme dan integritas setiap petugas karantina kepada pelaku usaha di Maluku, salah satunya yaitu layanan 24 jam penerbitan Health Certificate bagi pelaku usaha yang ingin melakukan ekspor ke negara luar dan tentunya telah memenuhi persyaratan jaminan mutu dan kesehatan ikan melalui sertifikat HACCP atau Cara Karantina Ikan yang Baik atau CKIB," ujar Hatta Arisandi.
 
Kepala BKIPM Ambon, Muh. Hatta Arisandi (tengah) bersama manajemen PT Cahaya Timur Berkarya di Kabupaten SBB, Maluku. (ANTARA/HO-BKIPM Ambon)


Baca juga: KKP percepat proses perizinan, ekspor ikan Maluku hanya butuh tiga hari

Ronald Tanamal, penanggung jawab PT. Cahaya Timur Berkarya mengapresiasi kinerja BKIPM Ambon yang telah memberikan dukungan dan asistensi kepada pelaku usaha agar bisa memperluas pasar. 

"Kami merasakan sendiri bagaimana peran BKIPM Ambon mulai dari kegiatan Inspeksi HACCP sampai dengan penerbitan HC. Sertifkat HACCP untuk UPI kami bisa terbit dalam waktu tiga hari, dan HC bisa terbit dalam hitungan satu jam," ujar Ronald.

Ronald menjelaskan, PT Cahaya Timur Berkarya di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, bisa mendekatkan dengan sumber bahan baku mengingat potensi perikanan yang luar biasa baik pelagis dan demersal. 

"Dengan mendekatkan diri dengan sumber bahan baku, kami medapat bahan baku yang berkualitas. Ke depan, PT. Cahaya Timur Berkarya berharap bisa mengekspor ikan tuna ke negara lain seperti Singapura, Jepang, Vietnam dan Australia," ujar Ronald.

Baca juga: Ikan kerapu Himono Maluku raih penghargaan Superior Taste Award di Belgia, kado istimewa pada Hari Laut Sedunia
Baca juga: KKP buat terobosan percepat ekspor ikan keramba jaring apung di Ambon, pangkas waktu layanan ekspor

Pewarta: FB Anggoro

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022