Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku mengklaim telah menangani 89 kepala keluarga atau 410 warga Desa Wulur, Kacamatan Damer yang terdampak banjir dan tanah longsor pada Rabu (29/6), sekitar pukul 13.45 WIT.
"Bantuan tanggap darurat sudah disalurkan dengan K.M. Sabuk Nusantara 104 yang berangkat menuju Pulau Damer pada Sabtu (2/7)," kata Bupati MBD Benyamin Thomas Noach yang dihubungi dari Ambon, Senin.
Bantuan yang disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) MBD untuk memenuhi kebutuhan pengungsi korban banjir dan tanah longsor di Desa Wulur, berupa beras dua ton, mi instan 75 karton, gula pasir 100 kg, serta obat-obatan.
Ia juga telah menetapkan status tanggap darurat banjir dan tanah longsor di kabupaten itu untuk waktu 14 hari, terhitung sejak 30 Juni 2022.
"Bantuan yang disalurkan ini merupakan tahap awal untuk memenuhi kebutuhan pokok warga terdampak banjir dan tanah longsor di Desa Wulur. Tim BPBD terus melakukan evaluasi di lapangan untuk melihat bantuan lain yang dibutuhkan dan segera disalurkan," katanya.
Dia berharap, bantuan disalurkan kepada warga yang membutuhkan, sekaligus meringankan beban para pengungsi bencana itu.
Kepala BPBD Kabupaten Maluku Barat Daya Dalma Eoh menyatakan jumlah warga terdampak bencana di desa itu 98 KK atau 410 jiwa.
"Warga terdampak saat ini ditampung di rumah-rumah warga lain yang rumahnya masih aman," katanya.
Berdasarkan hasil pendataan tim BPBD, 60 rumah warga rusak berat hingga ringan serta akses jalan menuju kebun terputus.
Dia menyebutkan banjir juga terjadi di Dusun Rumkuda, Kecamatan Romang, menyebabkan delapan warga mengungsi, empat rumah rusak berat, di mana dua di antaranya hanyut serta empat jembatan rusak.
Di Kecamatan Babar Timur tercatat satu jembatan menghubungkan Desa Kokwari dan Letwurung rusak berat dan masyarakat mengungsi di Gereja Kokwari dan Letwurung serta SD Inpres Kokwari.
Baca juga: 98 KK terdampak bencana longsor di Maluku Barat Daya, turut prihatin
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Bantuan tanggap darurat sudah disalurkan dengan K.M. Sabuk Nusantara 104 yang berangkat menuju Pulau Damer pada Sabtu (2/7)," kata Bupati MBD Benyamin Thomas Noach yang dihubungi dari Ambon, Senin.
Bantuan yang disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) MBD untuk memenuhi kebutuhan pengungsi korban banjir dan tanah longsor di Desa Wulur, berupa beras dua ton, mi instan 75 karton, gula pasir 100 kg, serta obat-obatan.
Ia juga telah menetapkan status tanggap darurat banjir dan tanah longsor di kabupaten itu untuk waktu 14 hari, terhitung sejak 30 Juni 2022.
"Bantuan yang disalurkan ini merupakan tahap awal untuk memenuhi kebutuhan pokok warga terdampak banjir dan tanah longsor di Desa Wulur. Tim BPBD terus melakukan evaluasi di lapangan untuk melihat bantuan lain yang dibutuhkan dan segera disalurkan," katanya.
Dia berharap, bantuan disalurkan kepada warga yang membutuhkan, sekaligus meringankan beban para pengungsi bencana itu.
Kepala BPBD Kabupaten Maluku Barat Daya Dalma Eoh menyatakan jumlah warga terdampak bencana di desa itu 98 KK atau 410 jiwa.
"Warga terdampak saat ini ditampung di rumah-rumah warga lain yang rumahnya masih aman," katanya.
Berdasarkan hasil pendataan tim BPBD, 60 rumah warga rusak berat hingga ringan serta akses jalan menuju kebun terputus.
Dia menyebutkan banjir juga terjadi di Dusun Rumkuda, Kecamatan Romang, menyebabkan delapan warga mengungsi, empat rumah rusak berat, di mana dua di antaranya hanyut serta empat jembatan rusak.
Di Kecamatan Babar Timur tercatat satu jembatan menghubungkan Desa Kokwari dan Letwurung rusak berat dan masyarakat mengungsi di Gereja Kokwari dan Letwurung serta SD Inpres Kokwari.
Baca juga: 98 KK terdampak bencana longsor di Maluku Barat Daya, turut prihatin
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022