Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Maluku, menyatakan sedikitnya 783 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir dan longsor akibat curah hujan yang tinggi sejak Jumat pagi (8/7).
Hujan deras mengguyur Ambon lebih dari 12 jam dan terus berlangsung hingga Jumat malam. BPBD Ambon terus melakukan pendataan terhadap titik longsor dan banjir di daerah itu.
"Pusdalops penanggulangan bencana kota Ambon terus mendata titik bencana akibat curah hujan yang tinggi," kata Sekretaris BPBD Kota Ambon, Eva Tuhumury, Jumat.
Data sementara, BPBD mencatat titik bencana banjir dan tanah longsor juga pohon tumbang, terjadi empat kecamatan di Ambon.
Baca juga: BPBD Ambon data 81 titik banjir dan longsor, ratusan kepala keluarga kena dampaknya
Sedikitnya ada tujuh titik banjir, longsor 13 titik, pohon tumbang dua titik. Jumlah KK yang terdampak banjir 770 KK, terdampak longsor 13 KK, dan rumah tergenang 715 rumah.
Sebanyak 13 titik longsor di Kota Ambon terdapat di dua kecamatan, yakni Sirimau dan Baguala, terjadi di RT003/RW011 Batu Merah (depan Masjid PPN Tantui). Patahnya dinding pagar beton menimpa rumah keluarga Aponno di Jl. Inatuni, Kelurahan Amantelu, mengakibatkan satu kamar tidur dan ruang tamu, tidak dapat digunakan.
Titik longsor juga di RT049/RW011 Dusun Amauri, Negeri Passo, RT031/RW011, Halong Baru, RT005/RW007 Batu Meja, RT005/RW003, Karpan, RT006/RW016, Negeri Batu Merah, dan beberapa titik longsor di kawasan Skip, Batu Gajah dan Batu Meja.
Baca juga: Pemkot Ambon siapkan posko pengaduan bencana, respon cepat dibutuhkan warga
Sedangkan banjir terjadi di sejumlah lokasi yakni Desa Hunuth, Waiheru, Batu Merah, Passo, Negeri Lama dan Hative Kecil.
Titik banjir di depan ACC Passo mempersulit aktifitas masyarakat di ruas jalan utama.
Selain itu juga terdapat titik pohon tumbang menimpa Gedung SD Inpres 42 Ambon, di Amahusu, Kecamatan Nusaniwe mengakibatkan atap ruang kelas rusak sehingga ruangan tidak dapat dipergunakan.
Juga pohon tumbang di negeri Halong yang menghambat akses dan aktifitas masyarakat.
Serta patahnya Talud penahan badan sungai di Desa Hunuth/Durian Patah RT002/RW002, Kecamatan Teluk Ambon.
Baca juga: 7 penambang ilegal tertimbun longsor di Gunung Tambaga SBB, begini penjelasan kepolisian
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Hujan deras mengguyur Ambon lebih dari 12 jam dan terus berlangsung hingga Jumat malam. BPBD Ambon terus melakukan pendataan terhadap titik longsor dan banjir di daerah itu.
"Pusdalops penanggulangan bencana kota Ambon terus mendata titik bencana akibat curah hujan yang tinggi," kata Sekretaris BPBD Kota Ambon, Eva Tuhumury, Jumat.
Data sementara, BPBD mencatat titik bencana banjir dan tanah longsor juga pohon tumbang, terjadi empat kecamatan di Ambon.
Baca juga: BPBD Ambon data 81 titik banjir dan longsor, ratusan kepala keluarga kena dampaknya
Sedikitnya ada tujuh titik banjir, longsor 13 titik, pohon tumbang dua titik. Jumlah KK yang terdampak banjir 770 KK, terdampak longsor 13 KK, dan rumah tergenang 715 rumah.
Sebanyak 13 titik longsor di Kota Ambon terdapat di dua kecamatan, yakni Sirimau dan Baguala, terjadi di RT003/RW011 Batu Merah (depan Masjid PPN Tantui). Patahnya dinding pagar beton menimpa rumah keluarga Aponno di Jl. Inatuni, Kelurahan Amantelu, mengakibatkan satu kamar tidur dan ruang tamu, tidak dapat digunakan.
Titik longsor juga di RT049/RW011 Dusun Amauri, Negeri Passo, RT031/RW011, Halong Baru, RT005/RW007 Batu Meja, RT005/RW003, Karpan, RT006/RW016, Negeri Batu Merah, dan beberapa titik longsor di kawasan Skip, Batu Gajah dan Batu Meja.
Baca juga: Pemkot Ambon siapkan posko pengaduan bencana, respon cepat dibutuhkan warga
Sedangkan banjir terjadi di sejumlah lokasi yakni Desa Hunuth, Waiheru, Batu Merah, Passo, Negeri Lama dan Hative Kecil.
Titik banjir di depan ACC Passo mempersulit aktifitas masyarakat di ruas jalan utama.
Selain itu juga terdapat titik pohon tumbang menimpa Gedung SD Inpres 42 Ambon, di Amahusu, Kecamatan Nusaniwe mengakibatkan atap ruang kelas rusak sehingga ruangan tidak dapat dipergunakan.
Juga pohon tumbang di negeri Halong yang menghambat akses dan aktifitas masyarakat.
Serta patahnya Talud penahan badan sungai di Desa Hunuth/Durian Patah RT002/RW002, Kecamatan Teluk Ambon.
Baca juga: 7 penambang ilegal tertimbun longsor di Gunung Tambaga SBB, begini penjelasan kepolisian
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022