Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyiapkan posko pengaduan bencana dalam memasuki musim curah hujan yang berpotensi tinggi di Kota Ambon.

Hal ini disampaikan langsung oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon, setelah melakukan rapat bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mitra, yakni, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan BPBD Ambon.

"Ambon masuk darurat bencana banjir dan longsor. Oleh karena itu, sebagai respon terhadap kondisi itu, kita melakukan ricek dengan OPD mitra, apa kebijakan real Pemkot Ambon mengantisipasi status Ambon darurat bencana banjir dan longsor itu,” kata Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Jafry Taihutu di Ambon, Maluku, Rabu.

Dalam rapat tersebut, kata Jafry, komisi mengkroscek kesiapan OPD mitra menghadapi status Ambon saat ini.

Hasil rapat itu, Ambon sangat siap menghadapi situasi ini.

Baca juga: Tiga penambang batu sinabar masih tertimbun longsor di SBB, pencarian berlanjut

Dari Dinkes sendiri, terkait tenaga medis, ketersediaan obat-obatan, dan juga koordinasi internal dengan seluruh Puskesmas yang ada di Ambon telah dilakukan. Termasuk, untuk membuka posko pengaduan.

"Hal yang sama juga dilakukan Dinsos dan BPBD, juga buka posko. Walikota kemarin juga sudah turun. Termasuk kami minta juga agar siapkan makanan-makanan siap saji untuk dibagikan ke titik-titik bencana kemarin," ujarnya.

Ia mengatakan, kondisi Ambon akan terus dikoordinasikan. Dengan itu, masyarakat tidak perlu cemas, hanya saja selalu waspada dan berhati-hati, mengingat sesuai ramalan BMKG, intensitas curah hujan masih tinggi.

"Pak Wali kota juga sudah berikan atensi melalui BPBD, agar jembatan Halong segera diperbaiki juga, terutama jembatan alternatifnya dulu agar aktifitas lalulintas kembali normal. Saya kira akan ada koordinasi terus soal kondisi ini. Oleh karena itu masyarakat tidak usa ragu dan cemas, stok obat, medis siap, BPBD siap dan juga sosial," tandasnya.

Baca juga: 7 penambang ilegal tertimbun longsor di Gunung Tambaga SBB, begini penjelasan kepolisian

Ia juga mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di daerah terjal pemukiman penduduk, dan lereng sungai, agar selalu waspada dan berhati-hati.

"Terutama yang rawan longsor, karena ramalan BMKG, curah hujan masih tinggi," kata Taihutu. 

Baca juga: Akses jembatan Halong terputus dialihkan lewat kompleks Lantamal Ambon

Pewarta: Winda Herman

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022