Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate menyatakan Provinsi Maluku Utara masuk dalam lima besar daerah penghasil kelapa di Indonesia, yang selama ini menjadi penyokong ekspor nasional untuk komoditi itu.

"Malut termasuk dalam lima provinsi penghasil kelapa terbesar di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi kelapa Maluku Utara pada tahun 2021 mencapai 211,8 juta ton. Hal ini menjadikan Maluku Utara sebagai salah satu penyumbang besar ekspor kelapa dan produk turunannya di Indonesia," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate Yusup Patiroy, di Ternate, Senin.

Ia mengatakan hingga semester I- 2022 volume kopra yang keluar dari Malut mencapai 111.000 ton, sedangkan kelapa bulat mencapai 281.000 ton. Menurut dia, potensi lain dari komoditi tersebut di Malut adalah dari balok kayu kelapa dan bibit kelapa.

Daerah tujuan pengiriman kelapa dari Malut sebagian besar ke Surabaya, Manado dan Bitung, karena dari wilayah tersebut produk turunan kelapa diolah untuk diekspor ke mancanegara.

Baca juga: PLN bantu usaha VCO di Maluku Tengah

Menurut dia, permintaan pasar dunia untuk kelapa dan produk turunannya terus meningkat. Namun, berbagai ancaman terhadap produksi kelapa tetap harus diwaspadai, salah satunya serangan hama penyakit.

Karena itu, ia mengatakan balai karantina bertugas mencegah masuk dan keluarnya hama penyakit pada hewan dan tumbuhan, termasuk pada komoditi kelapa. Yusup menjelaskan, lalu lintas keluar dan  masuk kelapa dari negara tujuan ekspor mempunyai persyaratan kesehatan yang harus dipenuhi untuk menghindari penolakan komoditas ekspor dari Indonesia.

Asisten III Pemerintah Kabupaten Morotai Ida RA Arsad, mengungkapkan keberadaan Kelapa Bido menjadi varietas kelapa asal Morotai yang diprediksi akan menjadi varietas unggulan di Indonesia dan diakui dunia.

Sementara itu, Peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Palma, Juniati Sambiran ketika dihubungi dari Ternate, menyatakan bahwa Morotai menjadi tempat lahirnya kelapa Bido. Tanaman kelapa itu punya kualitas unggul namun harus terus dijaga dari serangan hama Segestes Decoratus yang dapat mengancam produksi kelapa.

"Kelapa Maluku Utara menjadi penyokong utama produksi kelapa nasional. Semua pihak harus terlibat dalam menjaga potensi daerah ini sehingga kelapa dapat menjadi modal utama bagi kemakmuran masyarakat Malut," ujar Juniati Sambiran.

Baca juga: Dinas Pertanian Maluku dorong ekspor produk sabut kelapa, rambah pasar Eropa
Baca juga: Petani kelapa di Maluku Utara bergairah produksi kopra, harga berfluktuasi


 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022