Perum Bulog mendatangkan 5.200 ton beras dari Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Jawa Timur (Jatim) untuk menjamin ketersediaan stok beras di Provinsi Maluku dan Maluku Utara.
"Beras sebanyak 5.200 ton itu, rinciannya yakni 4.200 ton berasal dari Sulawesi Selatan, dan 1.000 ton dari Jawa Timur," kata Manajer Suplai dan Pelayanan Umum Perum Bulog Divre Maluku dan Maluku Utara, Muhammad Sofiyan Sohilauw, di Ambon, Rabu.
Muhammad Sofiyan mengemukakan bahwa sekarang ini, beras sebanyak 5.200 ton itu masih dalam proses pemuatan, baik di Jatim, maupun di Sulsel. Beras tersebut pada tahap selanjutnya akan disimpan di gudang Bulog Ambon, Tual, dan Ternate.
Kebijakan itu, ujar dia, adalah untuk memperkuat stok pangan di Maluku dan Maluku Utara yang kini sedang dalam kondisi cuaca buruk.
Baca juga: Bulog Maluku harapkan koordinasi sektoral tingkatkan produksi padi
Untuk itu, ia mengatakan masyarakat di dua daerah itu tidak perlu takut dalam menghadapi cuaca ekstrem yang hingga kini masih terjadi.
Disebutkan, stok beras yang ada hingga kini di gudang Bulog di divre tersebut adalah sebanyak 4.200 ton. Persediaan itu tersebar di gudang Ambon sebanyak 2.390 ton, Tual 993 ton, dan Ternate (Maluku Utara) 854 ton.
Persediaan tersebut, lanjutnya, dinilai bisa memadai untuk memenuhi permintaan masyarakat hingga bulan Oktober 2022.
Menurut Muhammad, selain stok beras Bulog juga menyediakan bahan kebutuhan pokok yang lain seperti minyak goreng, gula pasir, dan juga tepung terigu.
Baca juga: Bulog: stok beras Maluku dan Malut aman meski cuaca ekstrem
"Gula pasir yang ada sekarang ini 162 ton, minyak goreng sebanyak 1.300 liter, dan tepung terigu 100 kilogram," ujarnya.
Bulog Maluku hingga hari ini masih tetap melaksanakan operasi pasar khusus dengan menjual beras Rp10.000/kilogram, dengan melakukan kerja sama dengan para pedagang yang ada di pasar tradisional Mardika, Pasar Lama, dan juga Pasar Batumerah.
Baca juga: Bulog Maluku pasok 2.500 ton beras dari Sulsel jaga ketersediaan stok agar aman
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Beras sebanyak 5.200 ton itu, rinciannya yakni 4.200 ton berasal dari Sulawesi Selatan, dan 1.000 ton dari Jawa Timur," kata Manajer Suplai dan Pelayanan Umum Perum Bulog Divre Maluku dan Maluku Utara, Muhammad Sofiyan Sohilauw, di Ambon, Rabu.
Muhammad Sofiyan mengemukakan bahwa sekarang ini, beras sebanyak 5.200 ton itu masih dalam proses pemuatan, baik di Jatim, maupun di Sulsel. Beras tersebut pada tahap selanjutnya akan disimpan di gudang Bulog Ambon, Tual, dan Ternate.
Kebijakan itu, ujar dia, adalah untuk memperkuat stok pangan di Maluku dan Maluku Utara yang kini sedang dalam kondisi cuaca buruk.
Baca juga: Bulog Maluku harapkan koordinasi sektoral tingkatkan produksi padi
Untuk itu, ia mengatakan masyarakat di dua daerah itu tidak perlu takut dalam menghadapi cuaca ekstrem yang hingga kini masih terjadi.
Disebutkan, stok beras yang ada hingga kini di gudang Bulog di divre tersebut adalah sebanyak 4.200 ton. Persediaan itu tersebar di gudang Ambon sebanyak 2.390 ton, Tual 993 ton, dan Ternate (Maluku Utara) 854 ton.
Persediaan tersebut, lanjutnya, dinilai bisa memadai untuk memenuhi permintaan masyarakat hingga bulan Oktober 2022.
Menurut Muhammad, selain stok beras Bulog juga menyediakan bahan kebutuhan pokok yang lain seperti minyak goreng, gula pasir, dan juga tepung terigu.
Baca juga: Bulog: stok beras Maluku dan Malut aman meski cuaca ekstrem
"Gula pasir yang ada sekarang ini 162 ton, minyak goreng sebanyak 1.300 liter, dan tepung terigu 100 kilogram," ujarnya.
Bulog Maluku hingga hari ini masih tetap melaksanakan operasi pasar khusus dengan menjual beras Rp10.000/kilogram, dengan melakukan kerja sama dengan para pedagang yang ada di pasar tradisional Mardika, Pasar Lama, dan juga Pasar Batumerah.
Baca juga: Bulog Maluku pasok 2.500 ton beras dari Sulsel jaga ketersediaan stok agar aman
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022