Objek wisata sejarah berupa peninggalan Belanda, Portugis maupun kesultanan di Maluku Utara ternyata kurang diminati warga daerah itu "Warga Malut lebih tertarik memanfaatkan hari libur ke objek wisata pantai. Mereka kurang berminat ke objek wisata sejarah, padahal objek wisata sejarah di daerah ini sangat banyak dan menarik," kata  seorang pemerhati sejarah di Malut, Djafar Noho di Ternate, Minggu. Di Kota Ternate, misalnya, objek wisata peninggalan sejarah berupa benteng peniggalan Portugis dan Belanda ada belasan buah. Di daerah ini juga banyak peninggalan Kesultanan Ternate. Menurut Djafar Noho, kurangnya minat warga Malut memanfaatkan hari libur untuk berkunjung di objek wisata sejarah antara lain disebabkan rendahnya aspresiasi mereka terhadap peninggalan sejarah, baik peninggalan sejarah kolonial maupun peninggalan sejarah leluhur. Selain itu, karena objek wisata peningglan sejarah di Malut tidak dikelola secara profesional, bahkan tidak sedikit objek wisata peninggalan sejarah di daerah ini yang dibiarkan tak terawat, sehingga tampak kumuh. Dicontohkannya, objek wisata peninggalan sejarah benteng Oranye di Kota Ternate yang sangat terkenal dibiarkan dipenuhi pedagang kaki lima di bagian depan, sementara di bagian dalam dihuni warga. Oleh karena itu, kalau objek wisata peniggalan sejarah tersebut dapat menarik minat warga sebagai tujuan tempat berlibur maka harus dikelola secara profesional dan sekitar objek wisata itu harus ada sesuatu yang bisa menarik pengunjung, misalnya penjualan cendramata. Selain itu, kata Djafar, pihak-pihak terkait di Malut, khususnya para guru dan orang tua harus sejak dini menanamkan kecintaan dan pemahaman mengenai berbagai peninggalan sejarah di daerah ini Kecintaan dan Pemahamaan menganai peniggalan sejarah, di antaranya dapat ditumbukan dengan cara sering mengajak anak-anak ke berbagai lokasi peninggalan sejarah sekaligus menjelaskan semua informasi yang terkait dengan latar belakang peninggalan sejarah itu. "Pemda dan instansi terkait harus pula sering menggelar berbagai kegiatan di lokasi peniggalan sejarah tersebut pada hari libur, misalnya menggelar pameran atau pertunjukan seni sehingga akan mendorong warga untuk berkunjung ke tempat peninggalan sejarah itu," katanya.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011