Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Maluku mempertanyakan status Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) milik Titus Tilukay terkait kasus kematian Pimpinan Redaksi (Pimred) Tabloid Pelangi, Alfretz Mirulewan 17 Desember 2010 lalu.
"Ada pegawai APMS milik Titus yang diduga terlibat dalam pembunuhan Alfretz, kemudian polisi masih mengejar aktor intelektualnya," kata Ketua Komkisi B DPRD Maluku, Melky Frans di Ambon, Kamis.
"Kita tidak mencurigai bahkan menuduh, tapi bila proses penyelidikan dan penyidikan polisi mengarah kepada Titus, bagaimana dengan status APMS dimaksud, apakah Pertamina akan melakukan pembekuan atau manejemennya tetap jalan," katanya lagi.
Manajemen perusahaan sebenarnya tidak terlibat tapi dari persoalan hukum tentunya juga mengkaitkan urusan individual sehingga soal itu menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
"Jadi intinya, kalau Titus terlibat persoalan hukum lalu bagaimana dengan status lisensi APMS-nya, apakah tetap menyalurkan BBM bersubsidi ke Kabupaten MBD, atau harus ada pengalihan manajemen atau terjadi perubahan," tandas Melky.
Di wilayah MDB, terdapat tiga pulau besar dengan jumlah penduduk terbanyak yang membutuhkan BBM dan selama ini ada APMS milik Andre Taborat yang melayani sebagian kawasan tersebut, sementara APMS milik Titus hanya untuk melayani kebutuhan masyarakat di Pulau Kisar, Ibu Kota sementara kabupaten.
Wilayah kerja Titus itu awalnya merupakan ibu kota kecamatan danĀ sekarang berkembang menjadi ibu kota sementara kabupaten, sehingga kebutuhan BBM meningkat pesat untuk kendaraan dinas maupun armada kapal laut dan kapal nelayan.
Sales Area Manager PT. Pertamina cabang Ambon, Putut Andriatno, mengatakan pihaknya akan melakukan pembekuan izin APMS bila dalam pengembangan pemeriksaan polisi, kasus kematian wartawan itu ternyata melibatkan Titus.
"Pembekuan itu akan berlangsung sampai proses pembuktian di pengadilan, tapi masalah penyaluran BBM akan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat," katanya.
Dari hasil koordinasi ini, Pertamina akan mengetahui pihak mana yang akan dititipkan BBM, sedangkan masalah penyaluran ke Kabupaten MBD tidak ada persoalan karena menggunakan partner niaga, ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011