Pelaksanaan sosialisasi program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) oleh aparat kepolisian di Negeri Lilibooi, Kecamatan Leihitu Barat (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, diharapkan dapat mengatasi masalah kebutuhan air bersih warga.
"Sosialisasi Pamsimas yang dilakukan Bhabinkamtibmas Negeri Lilibooi, Bripka M. Pattiasina ini mendapatkan respons positif warga dan pemerintah negeri," kata Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Ipda Moyo Utomo di Ambon, Kamis.
Program ini untuk tahap pertama telah dilakukan sejak tahun 2008 hingga 2012 dan tahap dua tahun 2013 sampai tahun 2015 sudah berhasil menambah akses air minum aman bagi 10,4 juta jiwa dan akses sanitasi layak bagi 10,4 juta jiwa untuk lebih dari 12.000 desa dan kelurahan pada 233 kabupaten/kota di 32 provinsi di Indonesia.
Baca juga: Bupati Malra: SPAM perdesaan bantuan PUPR atasi kesulitan air bersih warga
Kemudian untuk tahun 2016-2020 program Pamsimas kembali dilanjutkan dengan sasaran 15.000 desa serta mengelola keberlanjutan program di lebih dari 27.000 desa peserta Pamsimas di seluruh Indonesia.
Program yang membawa dampak positif bagi masyarakat dalam mendapatkan akses air bersih serta sanitasi ini berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Menurut dia, dalam kegiatan sosialisasi membicarakan berbagai hal teknis menyangkut sumber air, bak penampungan, material sampai pada proses pengerjaan.
"Pamsimas merupakan sebuah program pemberdayaan yang melibatkan secara langsung masyarakat mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan pembangunan sarananya di lapangan, hingga proses pengelolaan dan pemeliharaan," ucap Moyo Utomo.
Karena sarana air bersihnya sudah dibangun maka dibutuhkan peran aktif masyarakat setempat lewat kelompok pengelola sistem penyedia air minum dan sanitasi.
Baca juga: Warga Kecamatan Hoat Sorbay bisa nikmati layanan air bersih, Bupati Malra: dukung terus program pemerintah
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Sosialisasi Pamsimas yang dilakukan Bhabinkamtibmas Negeri Lilibooi, Bripka M. Pattiasina ini mendapatkan respons positif warga dan pemerintah negeri," kata Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Ipda Moyo Utomo di Ambon, Kamis.
Program ini untuk tahap pertama telah dilakukan sejak tahun 2008 hingga 2012 dan tahap dua tahun 2013 sampai tahun 2015 sudah berhasil menambah akses air minum aman bagi 10,4 juta jiwa dan akses sanitasi layak bagi 10,4 juta jiwa untuk lebih dari 12.000 desa dan kelurahan pada 233 kabupaten/kota di 32 provinsi di Indonesia.
Baca juga: Bupati Malra: SPAM perdesaan bantuan PUPR atasi kesulitan air bersih warga
Kemudian untuk tahun 2016-2020 program Pamsimas kembali dilanjutkan dengan sasaran 15.000 desa serta mengelola keberlanjutan program di lebih dari 27.000 desa peserta Pamsimas di seluruh Indonesia.
Program yang membawa dampak positif bagi masyarakat dalam mendapatkan akses air bersih serta sanitasi ini berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Menurut dia, dalam kegiatan sosialisasi membicarakan berbagai hal teknis menyangkut sumber air, bak penampungan, material sampai pada proses pengerjaan.
"Pamsimas merupakan sebuah program pemberdayaan yang melibatkan secara langsung masyarakat mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan pembangunan sarananya di lapangan, hingga proses pengelolaan dan pemeliharaan," ucap Moyo Utomo.
Karena sarana air bersihnya sudah dibangun maka dibutuhkan peran aktif masyarakat setempat lewat kelompok pengelola sistem penyedia air minum dan sanitasi.
Baca juga: Warga Kecamatan Hoat Sorbay bisa nikmati layanan air bersih, Bupati Malra: dukung terus program pemerintah
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022