Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku bersama tokoh non Muslim lainnya di Kota Ambon menghadiri Shalat Idul Fitri 1446 Hijriah untuk memberikan ucapan selamat kepada masyarakat daerah itu sekaligus wujud toleransi antarumat beragama.
“Ini adalah tradisi baru yang dilakukan, hal ini diharapkan bisa jadi ajang bersilaturahmi dengan masyarakat serta turut menghemat waktu, dan cara yang dilakukan ini termasuk cara yang baik,” kata Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa di Ambon, Senin.
Dalam kesempatan tersebut dirinya turut didampingi oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah yang beragama non Muslim hingga tokoh lintas agama yang ada.
Mereka berdiri berjajar dan menyalami satu demi satu masyarakat usai pelaksanaan Shalat Idul Fitri. Suasana toleransi pun kental terasa.
Tak sedikit warga Kota Ambon yang bahkan berdesakan untuk mengabadikan momen tersebut.
“Inilah orang Maluku yang hidup laeng sayang laeng, laeng lia laeng yang artinya saling menyayangi dan saling memperhatikan satu dengan yang lainnya tanpa membedakan latar belakang suku, ras dan agama,” tuturnya.
Hendrik memastikan kebiasaan ini akan menjadi tradisi sehingga masyarakat dapat mencontoh apa yang dilakukan para pemimpinnya saat ini untuk merawat toleransi keberagaman guna membangun Maluku yang lebih baik.
“Pemimpin harus menjadi teladan di tengah masyarakat, dan tradisi ini akan terus kami jaga paling tidak selama masa kepemimpinan saya dan pak Abdullah Vanath,” tuturnya.
Sementara itu dalam pelaksanaan Shalat Idul Fitri yang dilakukan, bertindak sebagai Imam Ustad Ibnu Jarir dan Khatib Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath.
Pelaksanaan Shalat Idul Fitri di Kota Ambon pun selain mendapat pengawalan aparat keamanan dan gabungan instansi terkait, juga turut dikawal puluhan pemuda lintas agama sebagai wujud toleransi di daerah itu.