Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Maluku Utara (Malut) perkuat kemitraan dan komitmen bersama berbagai instansi vertikal untuk bersama-sama mencegah tingginya angka stunting atau kekerdilan pada anak/balita setempat
"Perlu ada sinergitas yang baik antar lintas sektor terutama instansi vertikal untuk mendapatkan kesepahaman dan Kesepakatan yang pro kepada kedua belah pihak, sehingga dapat membangun Komitmen dan dukungan program yang lebih terarah," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Malut, Renta Rego usai menerima kunjungan dari Kementerian Agama Provinsi, Pengadilan Tinggi serta kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate, Jumat.
Dia menyampaikan, kunjungan tersebut merupakan Upaya yang dilakukan secara persuasif dalam rangka membangun hubungan Kemitraan yang baik dengan lintas sektor terutama pada instansi vertikal dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Malut.
Baca juga: BKKBN minta elemen di Malut bantu turunkan angka kekerdilan
Lebih lanjut, kata Renta, BKKBN tidak bisa bekerja sendiri, intervensi program terhadap percepatan penurunan stunting perlu dilakukan dari berbagai segi. Kunci keberhasilan program Prioritas ini terletak pada bagaimana intervensi Program dan dapat dilakukan secara konvergen.
Selain itu, akan ada kolaborasi program yang dapat dilakukan guna menyelamatkan Anak Negeri menyongsong Puncak Bonus Demografi 2030 mendatang dan penguatan kemitraan adalah upaya strategis dalam rangka penyiapan tindaklanjut Nota kesepahaman yang telah disepakati dan juga merupakan media kolaborasi yang efektif guna mencapai tujuan bersama.
Sementara itu, BKKBN Malut mencatat 11.031 dari 12.762 atau 86 persen dari jumlah keluarga yang tercatat dalam Pendataan Keluarga tahun 2021 (PK-21) di Kabupaten Halmahera Timur berisiko stunting.
Dia mengatakan, BKKBN terus mengawal pelaksanaan pemutahiran PK-21 tahun 2022 yang akan menjadi basis intervensi untuk percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Haltim maupun daerah lainnya di Malut.
"Tim pendata telah melakukan pemutakhiran dengan berkunjung langsung dari rumah ke rumah. Bertemu langsung door to door untuk menjaga validitas data yang dihasilkan," kata Renta Rego.
Baca juga: BKKBN dan BPKP evaluasi kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting Malut
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Perlu ada sinergitas yang baik antar lintas sektor terutama instansi vertikal untuk mendapatkan kesepahaman dan Kesepakatan yang pro kepada kedua belah pihak, sehingga dapat membangun Komitmen dan dukungan program yang lebih terarah," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Malut, Renta Rego usai menerima kunjungan dari Kementerian Agama Provinsi, Pengadilan Tinggi serta kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate, Jumat.
Dia menyampaikan, kunjungan tersebut merupakan Upaya yang dilakukan secara persuasif dalam rangka membangun hubungan Kemitraan yang baik dengan lintas sektor terutama pada instansi vertikal dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Malut.
Baca juga: BKKBN minta elemen di Malut bantu turunkan angka kekerdilan
Lebih lanjut, kata Renta, BKKBN tidak bisa bekerja sendiri, intervensi program terhadap percepatan penurunan stunting perlu dilakukan dari berbagai segi. Kunci keberhasilan program Prioritas ini terletak pada bagaimana intervensi Program dan dapat dilakukan secara konvergen.
Selain itu, akan ada kolaborasi program yang dapat dilakukan guna menyelamatkan Anak Negeri menyongsong Puncak Bonus Demografi 2030 mendatang dan penguatan kemitraan adalah upaya strategis dalam rangka penyiapan tindaklanjut Nota kesepahaman yang telah disepakati dan juga merupakan media kolaborasi yang efektif guna mencapai tujuan bersama.
Sementara itu, BKKBN Malut mencatat 11.031 dari 12.762 atau 86 persen dari jumlah keluarga yang tercatat dalam Pendataan Keluarga tahun 2021 (PK-21) di Kabupaten Halmahera Timur berisiko stunting.
Dia mengatakan, BKKBN terus mengawal pelaksanaan pemutahiran PK-21 tahun 2022 yang akan menjadi basis intervensi untuk percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Haltim maupun daerah lainnya di Malut.
"Tim pendata telah melakukan pemutakhiran dengan berkunjung langsung dari rumah ke rumah. Bertemu langsung door to door untuk menjaga validitas data yang dihasilkan," kata Renta Rego.
Baca juga: BKKBN dan BPKP evaluasi kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting Malut
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022