Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pejuang Republik Indonesia Husnul Hidayah mengatakan bahwa etika digital merupakan pedoman untuk menggunakan platform digital secara sadar, berintegritas, dan bertanggung jawab.
"Etika digital ditawarkan sebagai pedoman dalam menggunakan berbagai platform digital secara sadar, berintegritas, tanggung jawab," ujar Husnul dalam rilis pers yang diterima, Selasa.
Hal itu disampaikannya dalam webinar bertema "Menjadi Daerah Pintar di Era Digital" di Pontianak, Kalimantan Barat, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Husnul menilai, dalam beraktivitas di ruang digital, warganet harus senantiasa menjalankan etika, salah satunya dengan menghargai hasil karya orang lain.
Bentuk menghargai karya orang lain adalah tidak mengunggahnya dan mengklaim sebagai karya sendiri. Apabila ingin mengunggah ulang, cantumkanlah sumber aslinya sebagai bentuk penghargaan terhadap karya tersebut.
Baca juga: Akademisi mengingatkan pentingnya hormati keberagaman di dunia digital
Warganet juga lebih baik diam dan tidak berkomentar apabila tidak menyukai karya seseorang, serta menghindari mengonsumsi karya bajakan.
“Junjung tinggilah nilai-nilai kebajikan antar insan dalam menghadirkan diri, kemudian berinteraksi, berpartisipasi, bertransaksi, dan berkolaborasi dengan menggunakan media digital,” ucap perempuan yang juga fasilitator di Komunitas Ruang Kolaborasi Perempuan itu.
Sementara itu, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro Semarang Devi Purnama Sari yang juga menjadi pembicara dalam webinar tersebut membahas tentang peran konten kreator di era digital saat ini.
Dia menilai, konten kreator memiliki nilai khusus di masyarakat lantaran mampu menghadirkan unggahan yang mendidik sekaligus menghibur.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Etika digital pedoman gunakan platform digital bertanggung jawab
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Etika digital ditawarkan sebagai pedoman dalam menggunakan berbagai platform digital secara sadar, berintegritas, tanggung jawab," ujar Husnul dalam rilis pers yang diterima, Selasa.
Hal itu disampaikannya dalam webinar bertema "Menjadi Daerah Pintar di Era Digital" di Pontianak, Kalimantan Barat, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Husnul menilai, dalam beraktivitas di ruang digital, warganet harus senantiasa menjalankan etika, salah satunya dengan menghargai hasil karya orang lain.
Bentuk menghargai karya orang lain adalah tidak mengunggahnya dan mengklaim sebagai karya sendiri. Apabila ingin mengunggah ulang, cantumkanlah sumber aslinya sebagai bentuk penghargaan terhadap karya tersebut.
Baca juga: Akademisi mengingatkan pentingnya hormati keberagaman di dunia digital
Warganet juga lebih baik diam dan tidak berkomentar apabila tidak menyukai karya seseorang, serta menghindari mengonsumsi karya bajakan.
“Junjung tinggilah nilai-nilai kebajikan antar insan dalam menghadirkan diri, kemudian berinteraksi, berpartisipasi, bertransaksi, dan berkolaborasi dengan menggunakan media digital,” ucap perempuan yang juga fasilitator di Komunitas Ruang Kolaborasi Perempuan itu.
Sementara itu, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro Semarang Devi Purnama Sari yang juga menjadi pembicara dalam webinar tersebut membahas tentang peran konten kreator di era digital saat ini.
Dia menilai, konten kreator memiliki nilai khusus di masyarakat lantaran mampu menghadirkan unggahan yang mendidik sekaligus menghibur.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Etika digital pedoman gunakan platform digital bertanggung jawab
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022