Gedung Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah yang berlokasi di Desa Kailolo dijadikan rumah oleh Kepala Sekolah (Kepsek), Siti Haji Angkotasan sejak setahun lalu. Sejumlah siswa dan guru mengungkapkanĀ  Angkotasan menggunakan ruang Tata Usaha untuk dijadikan rumah tinggalnya yang dibuat beberapa sekat, antara lain dapur dan ruang tidur. Bahkan peralatan konsumsi kantor digunakan kepala sekolah untuk perabotan makan minumnya. "Beliau tinggal di dalam sekolah. Para murid sering diminta untuk memasak, mencuci atau menimba air dari sumur bahkan merawat kedua anak kepala sekolah yang masih SD," kata beberapa guru SMA Negeri 2 Pulau Haruku kepada ANTARA di Desa Kailolo, Selasa. Para guru tersebut enggan menyebutkan namanya karena takut karir mereka terancam. Mereka juga mengatakan, perbuatan Angkotasan itu sangat meresahkan para siswa dan guru karena aktivitas belajar menjadi terganggu akibat para siswa harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang dibebankan kepala sekolah. "Kami tidak berani mengadukan hal ini ke Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tengah atau Provinsi Maluku karena sering diancam akan dipecat atau dipindahkan oleh kepala sekolah," kata guru itu. Seorang wali murid, Damra Tuanany mengatakan, tindakan Angkotasan yang menjadikan aset negara sebagai tempat tinggal pribadi mencontohkan perbuatan yang tidak sepantasnya dilakukan oleh pendidik karena dapat ditiru oleh para guru. "Sebagai orang tua murid , saya sangat keberatan jika sekolah yang merupakan tempat belajar mengajar justru dijadikan rumah. Bagaimana kalau tindakan itu ditiru oleh para guru, atau jika para guru melakukan hal demikian apakah bisa dia mentoleransi(dibiarkan, red)," kata Damra. Dia berharap masalah itu dapat menjadi perhatian pemerintah setempat dan Dinas Pendidikan karena Ujian Nasional tinggal menghitung hari. "Dikhawatirkan hal ini akan mempengaruhi persiapan para siswa dalam mengikuti Ujian Nasional," katanya. Sementara itu, Siti Haji Angkotasan yang coba dikonfirmasi tidak berada di tempat. Ketika dihubungi melalui telepon selurernya tidak memberikan penjelasan apapun. "Silahkan datang saja ke sekolah," kata Angkotasan singkat.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011