Personel TNI dan Polri membantu warga membersihkan puing-puing bangunan rumah yang terbakar akibat bentrokan antarkelompok di Ohoi (Desa) Ngurdu, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku. 

Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M Roem Ohoirat di Ambon, Kamis, mengatakan Personel Polri yang turun tangan langsung adalah Polres Malra dibantu Brimob Kompi 1 Yon C Pelopor Polda Maluku. Mereka bersama personel TNI dan melakukan bakti sosial membantu warga yang terdampak bentrokan.

"Sejak pagi tadi aparat Polres Malra melakukan kegiatan bakti sosial dengan membersihkan puing-puing serta atap rumah penduduk yang terbakar," kata Roem Ohoirat.

Baca juga: Pemkab Maluku Tenggara bantu bangun rumah yang rusak akibat bentrokan di Kei Besar

Bentrokan antarkelompok warga terjadi pada 12 November 2022 dipicu konflik lahan antara warga Ohoi Elat dan Ohoi Bombay yang akhirnya menyebar ke sejumlah ohoi lainnya. Akibatnya, dua warga meninggal dunia, puluhan warga luka-luka, puluhan bangunan rumah dan sekolah rusak dibakar.

Ohoi Ngurdu adalah daerah yang terdampak bentrokan paling parah karena dalam laporan kepolisian ada 22 rumah warga yang rusak berat karena dibakar.
 

Selain membantu membersihkan puing rumah warga, lanjutnya, personel Polres Malra juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Roem mengatakan situasi di Kei Besar kini sudah kondusif.

"Sampai saat ini, kondisi kamtibmas pasca bentrok antar warga yang terjadi beberapa hari lalu sudah kondusif. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan melaksanakan aktivitas seperti biasa," ujar Roem.

Baca juga: Polisi kawal PLN perbaiki jaringan listrik yang rusak akibat bentrokan


Sebelumnya, Bupati Maluku Tenggara M Thaher Hanubun saat menyambangi sejumlah desa (Ohoi) yang warganya bertikai di Kecamatan Kei Besar pada Selasa (16/11) memastikan bahwa pemerintah daerah akan membantu membangun kembali rumah-rumah yang rusak akibat bentrokan.

"Bantuan untuk membangun kembali rumah-rumah warga juga akan menjadi perhatian serius, begitu juga hal lainnya seperti sekolah anak-anak, maupun pemenuhan air bersih serta lainnya," kata Thaher kepada warga di Kei Besar.

Dampak bentrok kelompok warga di Kei Besar pada 12 November lalu mengakibatkan kerusakan berupa kendaraan roda dua yang terbakar berjumlah enam unit di Ohoi Depur dan Wakatran dekat Ohoi Elat, lalu enam rumah warga Ohoi Depur, Wakatran, dan Wakol, dua bangunan sekolah SMP dan SMA di Wakatran, dan 22 rumah warga di Ohoi Ngurdu terbakar dan rusak berat.

Untuk korban luka-luka akibat terkena panah maupun sayatan benda tajam terdiri dari korban di Ohoi Bombay 14 orang, Ngurdu satu orang, Ohoi Soinrat tujuh orang, Ohoi Watsin enam orang, dan Elat 22 orang.

Sebanyak dua anggota kepolisian juga mengalami luka akibat panah, yakni Matias Vavu anggota Brimob BKO Yon C Pelopor Tual yang mengalami luka panah pada paha kiri, dan Surya Indra Lasmana anggota Polsek Kei Besar yang mengalami luka panah pada pinggang sebelah kiri.

Sementara itu, untuk dua korban jiwa masing-masing berasal dari Ohoi Bombay, yakni Tosy Urbanus Uluhayanan (28) yang meninggal dunia akibat proyektil pada bagian tenggorokan, dan satu warga lansia dari Ohoi Ngurdu bernama Daniel Kabinubun (62) yang meninggal dunia akibat terjebak di dalam rumah yang terbakar.

Warga Ohoi Elat dan Bombay sebelumnya juga sudah pernah bentrok pada 6 Oktober 2022, yang mengakibatkan korban sebanyak 31 korban luka-luka. 

Baca juga: Kapolda Maluku tambahkan satu SST Brimob antisipasi bentrokan Malra

 

 

Pewarta: Winda Herman

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022