Ambon (ANTARA) - Kapolda Maluku Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan menyatakan, pihaknya akan menindak tegas para pelaku yang terlibat dalam bentrokan antar kelompok pemuda di Maluku Tenggara (Malra) pada Minggu (16/3/2025) dini hari.
“Tindak tegas akan diberikan kepada semua pihak yang terlibat dalam bentrokan ini, baik sebagai pelaku utama maupun provokator, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan,” kata Kapolda, di Ambon, Selasa.
Bentrokan yang menggunakan senjata tajam, panah, dan senapan angin ini mengakibatkan dua orang tewas dan 14 lainnya luka-luka.
Kapolda menyampaikan keprihatinannya atas insiden tersebut, terutama karena terjadi di tengah Bulan Suci Ramadhan. "Seharusnya ini menjadi momen untuk memperbanyak amal ibadah dan hidup berdampingan dengan damai, bukan malah terlibat dalam kekerasan yang merugikan banyak pihak," ujarnya.
Menurutnya, bentrokan ini telah menciptakan keresahan di tengah masyarakat dan bertentangan dengan nilai kedamaian Ain Ni Ain yang selama ini dijunjung tinggi oleh masyarakat Maluku Tenggara. "Konflik seperti ini tidak hanya merusak ketenangan, tetapi juga mencoreng citra daerah yang kaya akan nilai-nilai adat dan budaya," tambahnya.
Untuk menangani situasi ini, Polda Maluku telah menerjunkan tim gabungan dari kepolisian dan TNI guna melakukan penyelidikan serta mengidentifikasi pelaku yang terlibat. Kapolda menegaskan bahwa semua pelaku akan diproses sesuai hukum tanpa pandang bulu.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Maluku, terutama para pemuda, agar tidak terprovokasi dan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Kami berkomitmen untuk menjaga ketertiban dan memastikan setiap permasalahan diselesaikan sesuai aturan yang berlaku," ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kedamaian di Maluku demi masa depan yang lebih baik. “Keamanan dan ketertiban adalah tanggung jawab kita bersama," ucapnya.
