Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) karena dolar AS menguat dan permintaan safe-haven berkurang setelah kekhawatiran akan meluasnya eskalasi konflik Rusia-Ukraina mereda.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh 12,8 dolar AS atau 0,72 persen menjadi ditutup pada 1.763,00 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan di kisaran teratas sesi 1.777,60 dolar AS dan terendah di 1.756,60 dolar AS.

Emas berjangka menyusut satu dolar AS atau 0,06 persen menjadi 1.775,80 dolar AS pada Rabu (16/11), setelah turun tipis 0,10 dolar AS atau 0,01 persen menjadi 1.776,80 dolar AS pada Selasa (15/11), dan terdongkrak 7,50 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.776,90 dolar AS pada Senin (14/11).

Baca juga: Emas turun satu dolar, setelah melonjak akibat dampak ledakan di Polandia

Penurunan harga emas juga masih melihat unsur aksi ambil untung setelah kenaikan kuat dalam empat dari lima sesi terakhir, dan masih diperdagangkan mendekati level tertinggi tiga bulan.

Emas berada di bawah tekanan tambahan karena Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (17/11) bahwa klaim pengangguran awal AS turun 4.000 ke penyesuaian musiman 222.000 untuk pekan yang berakhir 12 November, lebih rendah dari perkiraan 225.000 klaim oleh para ekonom.

Data ekonomi lainnya yang dirilis pada hari yang sama beragam. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pembangunan perumahan AS turun 4,2 persen dari September menjadi 1,43 juta unit pada Oktober. Jumlah izin bangunan baru yang diterbitkan pada Oktober juga turun 2,4 persen dari September menjadi 1,53 juta.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 54,9 sen atau 2,55 persen, menjadi ditutup pada 20,975 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari merosot 24,70 dolar AS atau 2,43 persen, menjadi ditutup pada 991,5 dolar AS per ounce.
 

Baca juga: Harga emas turun 0,10 dolar, hentikan reli tiga hari berturut-turut

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022