Harga emas menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari kedua berturut-turut ketika investor menunggu rilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada kecepatan yang lebih lambat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 5,70 dolar AS atau 0,33 persen menjadi ditutup pada 1.745,60 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di 1.754,90 dolar AS dan terendah di 1.719,00 dolar AS.

Emas berjangka naik tipis 0,30 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.739,90 dolar AS pada Selasa (22/11/2022), tergelincir 14,80 dolar AS atau 0,84 persen menjadi 1.739,60 dolar AS pada Senin (21/11/2022), dan melemah 8,60 dolar AS atau 0,49 persen menjadi 1.754,40 dolar AS pada Jumat (18/11/2022).

Baca juga: Emas merosot 14,80 dolar terseret greenback yang lebih kuat

Tak lama setelah lantai perdagangan ditutup, Federal Reserve merilis risalah FOMC dari pertemuan pada awal November, menunjukkan mayoritas anggota FOMC mengatakan kenaikan suku bunga yang lebih lambat akan lebih baik untuk memungkinkan Fed menilai kemajuan menuju targetnya mengingat kelambatan yang tidak pasti di sekitar kebijakan moneter dan ketika ancaman resesi meningkat.

Sementara FOMC memperkirakan suku bunga akan berakhir lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, banyak anggota Fed tidak yakin seberapa tinggi suku bunga yang harus diambil.

Prospek kenaikan suku bunga yang lebih kecil menawarkan bantuan jangka pendek untuk emas, mengingat kenaikan suku bunga meningkatkan peluang kerugian memegang logam kuning tahun ini.


Baca juga: Emas menguat karena dolar melemah, hentikan penurunan 5-hari beruntun

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022