Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali berharap lifter-lifter muda Indonesia bisa mencontoh Eko Yuli Irawan yang mempunyai kegigihan dan semangat tinggi berjuang meski usianya terbilang sudah tidak lagi muda.
Hal tersebut disampaikan Zainudin menanggapi hasil yang diukir Eko pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogota, Kolombia. Eko, yang kini berusia 33 tahun, meraih dua medali perak dan satu medali perunggu dalam kejuaraan yang merupakan salah satu ajang perebutan poin kualifikasi menuju Olimpiade Paris 2024 itu.
Itu menjadi penampilan kesepuluh Eko dalam ajang kejuaraan dunia senior sejak pertama kali tampil pada edisi 2006 silam. Dari sepuluh penampilan tersebut, Eko telah membawa pulang tujuh medali, termasuk satu medali emas pada Kejuaraan Dunia 2018 di Ashgabat.
“Eko berhasil membuktikan bahwa dengan perjuangan dan semangat yang tinggi bisa menjadi modal untuk bisa lolos ke Olimpiade. Dengan hasil ini, saya harap Eko akan mewakili Indonesia di Olimpiade 2024. Saya harap Eko sebagai lifter senior menjadi contoh bagi para atlet muda khususnya angkat Tanah Air,” tutur Zainudin dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Menpora harap kejuaraan esport dunia jadi ajang berlatih menuju SEA Games
Bersaing di kelas 61kg putra Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogota, Kamis, Eko membukukan total angkatan 300kg (165kg clean and jerk dan snatch 135kg). Dengan catatan tersebut, dia berhak atas dua medali perak untuk total angkatan dan clean and jerk serta perunggu untuk angkatan snatch.
Meski meraih perak, total angkatan Eko itu masih kalah jauh dibandingkan angkatan total lifter China Li Fabin. Li mendominasi pada semua kategori angkatan setelah membukukan total 312kg (175kg clean and jerk dan snatch 137kg).
Li bahkan membuat rekor dunia baru pada kategori clean and jerk yang sebelumnya dipegang Eko. Li memperbarui rekor dunia clean and jerk dari yang semula 174kg menjadi 175kg.
Menpora Zainudin berharap lifter lain bisa mengikuti jejak Eko untuk terus berjuang gigih dan tak patah semangat agar bisa terus bersaing mengukir prestasi di berbagai kejuaraan internasional.
“Tentu saya berharap banyak atlet angkat besi Indonesia yang mengikuti jejak Eko Yuli Irawan karena angkat besi ini merupakan harapan kita untuk mendulang banyak medali seperti Olimpiade 2021 lalu,” kata Zainudin.
Baca juga: Menpora ungkap GBK digunakan relawan karena belum renovasi untuk Piala Dunia
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Hal tersebut disampaikan Zainudin menanggapi hasil yang diukir Eko pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogota, Kolombia. Eko, yang kini berusia 33 tahun, meraih dua medali perak dan satu medali perunggu dalam kejuaraan yang merupakan salah satu ajang perebutan poin kualifikasi menuju Olimpiade Paris 2024 itu.
Itu menjadi penampilan kesepuluh Eko dalam ajang kejuaraan dunia senior sejak pertama kali tampil pada edisi 2006 silam. Dari sepuluh penampilan tersebut, Eko telah membawa pulang tujuh medali, termasuk satu medali emas pada Kejuaraan Dunia 2018 di Ashgabat.
“Eko berhasil membuktikan bahwa dengan perjuangan dan semangat yang tinggi bisa menjadi modal untuk bisa lolos ke Olimpiade. Dengan hasil ini, saya harap Eko akan mewakili Indonesia di Olimpiade 2024. Saya harap Eko sebagai lifter senior menjadi contoh bagi para atlet muda khususnya angkat Tanah Air,” tutur Zainudin dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Menpora harap kejuaraan esport dunia jadi ajang berlatih menuju SEA Games
Bersaing di kelas 61kg putra Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogota, Kamis, Eko membukukan total angkatan 300kg (165kg clean and jerk dan snatch 135kg). Dengan catatan tersebut, dia berhak atas dua medali perak untuk total angkatan dan clean and jerk serta perunggu untuk angkatan snatch.
Meski meraih perak, total angkatan Eko itu masih kalah jauh dibandingkan angkatan total lifter China Li Fabin. Li mendominasi pada semua kategori angkatan setelah membukukan total 312kg (175kg clean and jerk dan snatch 137kg).
Li bahkan membuat rekor dunia baru pada kategori clean and jerk yang sebelumnya dipegang Eko. Li memperbarui rekor dunia clean and jerk dari yang semula 174kg menjadi 175kg.
Menpora Zainudin berharap lifter lain bisa mengikuti jejak Eko untuk terus berjuang gigih dan tak patah semangat agar bisa terus bersaing mengukir prestasi di berbagai kejuaraan internasional.
“Tentu saya berharap banyak atlet angkat besi Indonesia yang mengikuti jejak Eko Yuli Irawan karena angkat besi ini merupakan harapan kita untuk mendulang banyak medali seperti Olimpiade 2021 lalu,” kata Zainudin.
Baca juga: Menpora ungkap GBK digunakan relawan karena belum renovasi untuk Piala Dunia
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022