Pemerintah Desa Watuwey, Kecamatan Dawera-Dawelor di Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, telah mengeluarkan imbauan kepada ratusan warganya untuk kembali ke desa setelah gempa bumi tektonik magnitudo 7.9 pada Selasa, (10/1) dinihari pukul 02:47:34 WIT.
"Kita sudah memberikan imbauan lewat Pemdes kepada warga boleh turun tetapi minimal tetap waspada meski pun sudah tidak ada ancaman tsunami," kata Kades Watuwey, Erlely Wardulianus yang dihubungi dari Ambon, Jumat.
Dari imbauan pemdes tersebut, sudah ada sebagian warga yang meninggalkan lokasi pengungsian mereka di Gunung Erola ke desa Watuwey sambil membawa kasur dan peralatan lainnya.
"Namun, terjadinya dua kali gempa susulan yang kecil sejak hari kemarin meski pun tidak semua warga merasakan getarannya, namun mereka tetap waspada dan ada yang kembali ke gunung," ujarnya.
Baca juga: Aktivitas belajar mengajar di desa watuewy belum jalan, begini penjelasannya
Menurut dia, saat terjadi gempa bumi tektonik M7,9 pada Selasa, (10/1) 2023, sekitar 90-an persen warga Desa Watuwey yang merasa trauma ditambah sejumlah warga Nurnyaman yang merupakan desa tetangga sama-sama mengungsi ke gunung.
"Sejumlah warga Desa Nurnyaman ini berada di Watuwey untuk urusan kesehatan," ucapnya.
Menyangkut penyaluran bantuan tanggap darurat dari Pemprov Maluku yang diangkut dengan kapal perintis, Erlely menyatakan sekitar tiga hari akan tiba di Kecamatan Dawera-Dawelor.
Baca juga: Polres KKT diminta siaga pelayanan kepada warga dampak gempa
"Kapal perintis yang mengangkut bantuan kemanusiaan ini dijadwalkan tiba hari Senin, (16/1)," ujarnya.
Kepala BPBD Provinsi Maluku, Ismail Usemahu sebelumnya mengatakan Pemprov telah mengirimkan bantuan tanggap darurat berupa dua ton beras, selimut, dan obat-obatan ke Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten MBD yang merupakan wilayah terdampak gempa bumi M7,9.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemdes Watuwey imbau warga kembali ke desa setelah gempa M7,9
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Kita sudah memberikan imbauan lewat Pemdes kepada warga boleh turun tetapi minimal tetap waspada meski pun sudah tidak ada ancaman tsunami," kata Kades Watuwey, Erlely Wardulianus yang dihubungi dari Ambon, Jumat.
Dari imbauan pemdes tersebut, sudah ada sebagian warga yang meninggalkan lokasi pengungsian mereka di Gunung Erola ke desa Watuwey sambil membawa kasur dan peralatan lainnya.
"Namun, terjadinya dua kali gempa susulan yang kecil sejak hari kemarin meski pun tidak semua warga merasakan getarannya, namun mereka tetap waspada dan ada yang kembali ke gunung," ujarnya.
Baca juga: Aktivitas belajar mengajar di desa watuewy belum jalan, begini penjelasannya
Menurut dia, saat terjadi gempa bumi tektonik M7,9 pada Selasa, (10/1) 2023, sekitar 90-an persen warga Desa Watuwey yang merasa trauma ditambah sejumlah warga Nurnyaman yang merupakan desa tetangga sama-sama mengungsi ke gunung.
"Sejumlah warga Desa Nurnyaman ini berada di Watuwey untuk urusan kesehatan," ucapnya.
Menyangkut penyaluran bantuan tanggap darurat dari Pemprov Maluku yang diangkut dengan kapal perintis, Erlely menyatakan sekitar tiga hari akan tiba di Kecamatan Dawera-Dawelor.
Baca juga: Polres KKT diminta siaga pelayanan kepada warga dampak gempa
"Kapal perintis yang mengangkut bantuan kemanusiaan ini dijadwalkan tiba hari Senin, (16/1)," ujarnya.
Kepala BPBD Provinsi Maluku, Ismail Usemahu sebelumnya mengatakan Pemprov telah mengirimkan bantuan tanggap darurat berupa dua ton beras, selimut, dan obat-obatan ke Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten MBD yang merupakan wilayah terdampak gempa bumi M7,9.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemdes Watuwey imbau warga kembali ke desa setelah gempa M7,9
Editor : Moh Ponting
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023