Bank Indonesia perwakilan Maluku mencatat ekonomi di provinsi itu pada triwulan IV 2022 mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya mengacu kepada data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik setempat.

"Pada triwulan IV 2022 ekonomi Maluku hanya tumbuh 5,73 persen, sementara pada triwulan sebelumnya mencapai 6,10 persen, kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Rawindra Ardiansah di Ambon, Jumat.

Menurut dia meskipun demikian capaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,01 persen.

Pondasi ekonomi Maluku ditopang oleh sektor perdagangan dan transportasi di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat seiring dengan semakin membaiknya kondisi pandemi COVID-19 yang didukung oleh hari besar keagamaan di akhir tahun.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Maluku didorong oleh pertumbuhan pertumbuhan modal tetap domestik bruto (PMTDB) investasi dan ekspor luar negeri.

Komponen PMTDB menunjukkan pertumbuhan sebesar 4,21 persen meningkat dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar -1,40 persen .

Pertumbuhan pada komponen PMTDB didorong oleh kondisi perekonomian di kawasan Maluku semakin membaik, sehingga mendorong perilaku investasi, kinerja ekspor luar negeri Maluku meningkat signifikan sebesar 140,75 persen atau lebih tinggi dari realisasi ekspor pada triwulan III 2022 yang terkontraksi 51,61 persen.

"Meningkatnya ekspor didorong oleh peningkatan realisasi ekspor komoditas ikan dan udang yang juga sejalan dengan membaiknya kondisi cuaca di wilayah Maluku," ujarnya.

Dia mengatakan, dari sisi lapangan usaha (LU) pertumbuhan ekonomi Maluku didukung meningkatnya kinerja LU perdagangan besar dan eceran, dan konstruksi, yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 8,67 persen atau sedikit lebih tinggi dibanding triwulan III 2022 sebesar 8,66 persen.

Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan aktivitas belanja masyarakat menyambut momen Natal dan Tahun baru. Hal ini sejalan dengan peningkatan indeks keyakinan konsumen (IKK) dan indeks kondisi ekonomi (IKE) berdasarkan hasil survei Bank Indonesia.

Sementara itu, dari sisi lapangan usaha konstruksi, terjadi pertumbuhan sebesar 7,87 persen, lebih tinggi dibanding triwulan III 2022 sebesar 0,19 persen.

Hal ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas pembangunan infrastruktur dan gedung di kawasan Maluku yang ditunjukkan dengan realisasi penjualan semen yang meningkat sepanjang triwulan IV 2022.

Dari aspek digitalisasi , terhadap pertumbuhan merchant dan user yang telah menggunakan QRIS, hingga saat ini terdapat 51.719 merchant yang telah menggunakan QRIS di wilayah Maluku .

Dengan semakin meningkatnya digitalisasi sistem pembayaran, dapat memperlancar transaksi pembayaran sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi, kata dia

Di tengah ketidakpastian global yang dapat menjadi risiko ke depan, BI Memandang setidaknya terdapat tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku ke depan.

Pertama pentingnya upaya menjaga daya beli masyarakat sebagai motor utama perekonomian Provinsi Maluku melalui berbagai upaya pengendalian inflasi, khususnya komoditas pangan.

Kedua, optimalisasi dan akselerasi realisasi anggaran belanja pemerintah. Ketiga, mendorong percepatan implementasi digitalisasi ekonomi di seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung kelancaran transaksi perdagangan.

 

Pewarta: John Soplanit

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023