Komunitas peduli lingkungan, Green Moluccas, bersama Yayasan Madani Berkelanjutan menggelar Festival Maluku "Arika Kalesang Bumi" guna mengedukasi warga dalam merawat lingkungan.

Kepala Divisi Kampanye dan Advokasi Green Moluccas, Imanuel Tomasila, di Ambon, Senin mengatakan festival ini sebagai ajakan kepada masyarakat agar turut serta merawat Bumi.

“Ini adalah kegiatan kolaborasi antara Yayasan Madani Berkelanjutan dan Green Mollucas untuk mengajak masyarakat meningkatkan pengetahuan dalam merawat Bumi,” kata dia.

Baca juga: Festival Budaya Daerah Maluku buka ruang untuk seniman berkarya

Ia mengatakan merawat Bumi melalui pelestarian alam harus dilakukan dengan serius.

Jika kelestarian alam dijaga, kata dia, secara otomatis akan berdampak baik bagi generasi Indonesia ke depan.

“Biarlah hari ini menjadi momen Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada 21 Februari besok serta menjadi penanda kepedulian yang sama dari barat hingga timur Indonesia untuk Bumi dan habitatnya,” ucapnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Maluku Roy Syauta mengatakan isu lingkungan saat ini menjadi perhatian seluruh negara karena didasari kesadaran bahwa lingkungan hidup yang lestari penting bagi masa depan.

Baca juga: Pemkab Maluku Tenggara lestarikan kanguru mini lewat Festival Meti Kei 2022

Ia mengatakan festival ini upaya memperkuat kesadaran masyarakat dalam menjaga dan menjamin kelestarian lingkungan hidup.

“Karena meningkatkan kesadaran masyarakat kepedulian lingkungan tidaklah mudah. Untuk itu masyarakat perlu dilibatkan dalam rangka mendukung pelestarian alam dan mendorong partisipasi masyarakat terkait aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,” ujarnya.

Festival itu menghadirkan sejumlah pemangku kepentingan, seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, DLHP Provinsi Maluku, dan akademisi dalam sesi berbagi tentang pelestarian lingkungan. Festival juga dimeriahkan oleh Ukulele Kids, sastrawan senior Rudi Fofid, dan Sanggar Boiratan.

Baca juga: Festival Cipta Menu B2SA dorong konsumsi pangan lokal di Maluku, begini penjelasannya

Pewarta: Winda Herman

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023