Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad mengatakan penyelenggaraan Festival Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) yang diikuti peserta dari 11 kabupaten/kota di Maluku dapat mendorong peningkatan konsumsi pangan lokal di masyarakat.
"Festival ini tidak sekedar kegiatan tahunan bagi TP PKK dari 11 kabupaten/kota di Maluku, tetapi benar-benar menjadi pendorong peningkatan konsumsi pangan lokal di tengah-tengah masyarakat," kata Widya Pratiwi saat membuka Festival Cipta Menu B2SA di Ambon, Rabu.
Menurutnya, ketahanan pangan sangat penting dan strategis sebagai kebutuhan dasar paling utama manusia, karena pemenuhannya merupakan bagian hak azasi individu dan sebagai komponen dasar untuk membentuk SDM berkualitas.
Baca juga: Kabupaten Buru dikembangkan jadi kawasan food estate di Indonesia timur
Diakuinya, pangan lokal seperti jagung, 'kasbi' atau ubi kayu, ubi jalar, pisang, talas, dan sukun sangat melimpah di 11 kabupaten/kota di Maluku, namun belum dimanfaatkan optimal untuk mengganti konsumsi beras dan terigu yang tergolong tinggi.
Keterbatasan terhadap upaya pemenuhan bahan pangan baik dari segi ketersediaan pangan dan daya beli, katanya, sering menjadi alasan tidak tercukupi kebutuhan gizi keluarga.
"Padahal untuk memenuhi kebutuhan pangan bergizi, tidak harus selalu dengan membeli. Keluarga dapat memanfaatkan kearifan lokal maupun hasil pekarangan sebagai salah satu sumber potensial penyedia bahan pangan yang bergizi tinggi," katanya.
Selain itu, rendahnya aksesibilitas pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan wilayah mengancam penurunan konsumsi makanan yang beragam, bergizi seimbang dan aman di tingkat rumah tangga.
Baca juga: Maluku mulai kembangkan kedelai seluas 4.750 hektare perkuat ketahanan pangan
Pemenuhan pangan bergizi, terutama pada keluarga kurang mampu akan berdampak pada semakin beratnya masalah kurang gizi masyarakat, terutama pada kelompok rentan yaitu ibu, bayi, dan anak.
"Karena itu, keragaman pangan lokal memiliki peran sangat penting dalam upaya meningkatkan perbaikan gizi serta peningkatan SDM berkualitas," katanya.
Baca juga: Kemenkeu: Malut peroleh Rp81,06 miliar untuk atasi ketahanan pangan, begini penjelasannya
Dia juga mengingatkan semua peserta untuk mengingat selalu bahwa "kenyang tidak harus nasi", tetapi hidup sehat dan bahagia dengan pangan lokal. "Mari kita kembalikan kejayaan pangan lokal kita dengan inovasi untuk Maluku yang lebih baik," katanya.
Kadis Ketahanan Pangan Maluku Lutfi Rumbia mengatakan Festival Cipta Menu B2SA selain menjadi kegiatan tahunan juga bertujuan mendorong penerapan konsumsi pangan B2SA dengan memanfaatkan olahan pangan lokal, serta mendorong kreativitas dan inovasi olahan pangan lokal yang bernilai komersial.
Lomba yang diikuti TP PKK dari 11 kabupaten/kota di Maluku itu menghadirkan para juri yaitu Direktur Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Rina Syawal, Ketua Pokja III PKK Pusat Pusat Rahmania Lufitasari, Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Dosen Poltekes Gizi Maluku serta ahli gizi Dinas Kesehatan Maluku.
Tim PKK masing-masing kabupaten menampilkan beragam menu bergizi yang terbuat dari pangan lokal di daerah masing-masing, mulai dari beraneka kue, makanan berat, maupun minuman.
Baca juga: Puan Maharani: Parlemen P20 komitmen tak ada negara kesulitan pangan 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Festival ini tidak sekedar kegiatan tahunan bagi TP PKK dari 11 kabupaten/kota di Maluku, tetapi benar-benar menjadi pendorong peningkatan konsumsi pangan lokal di tengah-tengah masyarakat," kata Widya Pratiwi saat membuka Festival Cipta Menu B2SA di Ambon, Rabu.
Menurutnya, ketahanan pangan sangat penting dan strategis sebagai kebutuhan dasar paling utama manusia, karena pemenuhannya merupakan bagian hak azasi individu dan sebagai komponen dasar untuk membentuk SDM berkualitas.
Baca juga: Kabupaten Buru dikembangkan jadi kawasan food estate di Indonesia timur
Diakuinya, pangan lokal seperti jagung, 'kasbi' atau ubi kayu, ubi jalar, pisang, talas, dan sukun sangat melimpah di 11 kabupaten/kota di Maluku, namun belum dimanfaatkan optimal untuk mengganti konsumsi beras dan terigu yang tergolong tinggi.
Keterbatasan terhadap upaya pemenuhan bahan pangan baik dari segi ketersediaan pangan dan daya beli, katanya, sering menjadi alasan tidak tercukupi kebutuhan gizi keluarga.
"Padahal untuk memenuhi kebutuhan pangan bergizi, tidak harus selalu dengan membeli. Keluarga dapat memanfaatkan kearifan lokal maupun hasil pekarangan sebagai salah satu sumber potensial penyedia bahan pangan yang bergizi tinggi," katanya.
Selain itu, rendahnya aksesibilitas pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan wilayah mengancam penurunan konsumsi makanan yang beragam, bergizi seimbang dan aman di tingkat rumah tangga.
Baca juga: Maluku mulai kembangkan kedelai seluas 4.750 hektare perkuat ketahanan pangan
Pemenuhan pangan bergizi, terutama pada keluarga kurang mampu akan berdampak pada semakin beratnya masalah kurang gizi masyarakat, terutama pada kelompok rentan yaitu ibu, bayi, dan anak.
"Karena itu, keragaman pangan lokal memiliki peran sangat penting dalam upaya meningkatkan perbaikan gizi serta peningkatan SDM berkualitas," katanya.
Baca juga: Kemenkeu: Malut peroleh Rp81,06 miliar untuk atasi ketahanan pangan, begini penjelasannya
Dia juga mengingatkan semua peserta untuk mengingat selalu bahwa "kenyang tidak harus nasi", tetapi hidup sehat dan bahagia dengan pangan lokal. "Mari kita kembalikan kejayaan pangan lokal kita dengan inovasi untuk Maluku yang lebih baik," katanya.
Kadis Ketahanan Pangan Maluku Lutfi Rumbia mengatakan Festival Cipta Menu B2SA selain menjadi kegiatan tahunan juga bertujuan mendorong penerapan konsumsi pangan B2SA dengan memanfaatkan olahan pangan lokal, serta mendorong kreativitas dan inovasi olahan pangan lokal yang bernilai komersial.
Lomba yang diikuti TP PKK dari 11 kabupaten/kota di Maluku itu menghadirkan para juri yaitu Direktur Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Rina Syawal, Ketua Pokja III PKK Pusat Pusat Rahmania Lufitasari, Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Dosen Poltekes Gizi Maluku serta ahli gizi Dinas Kesehatan Maluku.
Tim PKK masing-masing kabupaten menampilkan beragam menu bergizi yang terbuat dari pangan lokal di daerah masing-masing, mulai dari beraneka kue, makanan berat, maupun minuman.
Baca juga: Puan Maharani: Parlemen P20 komitmen tak ada negara kesulitan pangan 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022