Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) terus melakukan penguatan struktur APBD  melalui  peningkatan pendapatan daerah, baik melalui regulasi peraturan daerah maupun  memanfaatkan peningkatan sektor jasa dan iklim investasi yang semakin kondusif.

"Selain itu, Pemkot Ternate tetap perhatikan dampaknya terhadap perekonomian daerah. Selama 2022 hingga 2023 ini," kata Wali Kota Ternate, Tauhid Soleman saat menyampaikan Rapat Paripurna ke-3 Penyampaian LKPJ Walikota Ternate Tahun Anggaran 2022 di DPRD Kota Ternate, Senin.

Wali kota menyatakan, pihaknya telah mengimplementasikan  sejumlah program kegiatan perangkat daerah yang bersifat strategis dan populis, yang secara bersinergi telah mampu mendorong pertumbuhan ekonomi makro Kota Ternate, dengan gambaran capaian kebijakan dan program pembangunan yang telah dilaksanakan, melalui program dan kegiatan yang fokus, terpadu, terarah dan tepat sasaran dalam APBD Tahun Anggaran 2022.

Sehingga, melalui beberapa program dan kegiatan yang terarah tersebut, telah mampu mendorong peningkatan pada beberapa indikator ekonomi makro berdasarkan 17 kategori Lapangan Usaha PDRB Kota Ternate. Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku yang tercipta sepanjang  2022 di Kota Ternate mencapai Rp12,3 triliun, atau naik 12,13 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp10,9 triliun .

Naiknya nilai PDRB ini dipengaruhi oleh meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha dan adanya inflasi. Sedangkan berdasarkan harga konstan tahun dasar hitungan 2010, laju pertumbuhan PDRB pada  2022 digerakkan oleh semua kategori, dengan nilai PDRB ADHK yang tercipta di Kota Ternate mencapai Rp7,7 triliun  naik dari  2021 sebesar Rp7,3 triliun . 

Oleh karena itu, kata wali kota, dengan pertumbuhan ekonomi Kota Ternate secara total sampai akhir 2022 mampu tumbuh sebesar 5,32 persen. Pertumbuhan ini menunjukkan kondisi pertumbuhan ekonomi Kota Ternate yang semakin membaik, jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya tumbuh 2,58 persen.

Selanjutnya untuk laju inflasi Kota Ternate  2022 sebesar 3,37 persen. Penyebab terjadi inflasi di Kota Ternate pada Desember 2022, karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks delapan kelompok pengeluaran, yaitu:kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,79 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,08 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,31 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,56 persen, kelompok transportasi sebesar 19,56 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,18 persen, kelompok penyedia makanan dan minuman restoran sebesar 0,10 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,93 persen. 


 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023