Sebanyak 5.500 pesta jalanan akan diselenggarakan di seluruh Inggris untuk merayakan perkawinan Pangeran William dan Kate Middleton, Jumat depan (29/4), kendati pernikahan keluarga kerajaan itu tampaknya gagal membuat bergairah warga lokal di London timur.
Permintaan izin bagi penutupan jalan untuk menyelenggarakan perayaan tradisional berbagai acara kenegaraan telah membanjiri dewan kotapraja di seluruh negeri tersebut. Dan para pejabat mengatakan Inggris selatan, yang lebih makmur, tampaknya lebih condong kepada kerajaan dibandingkan dengan wilayah utara --yang lebih miskin.
Local Government Association (LGA) menyatakan banyak dewan kotapraja telah kebanjiran permintaan bagi penyelenggaraan pesta. Untuk itu, jalan-jalan sudah dibuat cantik dengan spanduk dan bendera, sementara warga lokal memasang meja lipat di jalan untuk berbagi makanan dan minuman.
Namun, pemerintah wilayah di London timur, Barking dan Dagenham --daerah kelas pekerja dengan beragam penghuni dan tempat tinggal banyak orang yang lebih miskin serta keturunan pendatang, belum menerima satu permintaan pun.
"Ada sedikit kegiatan yang berlangsung seperti pesta di balai masyarakat, tapi kami belum menerima permintaan untuk menutup jalan," kata juru bicara dewan kotapraja.
"Kami juga tak menawarkan dana untuk membantu penyelenggaraan pesta perkawinan keluarga kerajaan. Itu mungkin salah satu alasan," kata juru bicara tersebut kepada Reuters, yang dipantau ANTARA di Jakarta.
Di seluruh ibu kota Inggris tersebut, secara keseluruhan, akan ada 800 pesta semacam itu sementara wilayah Inggris tenggara --Surrey, Hertfordshire dan Kent, yang mengelilingi London-- juga telah menerima beberapa ratus permintaan.
Jumlah tersebut menunjukkan lebih sedikit antusiasme bagi masyarakat untuk berkumpul di luar kota besar utama di Inggris utara.
"Saya kira cukup adil untuk mengatakan wilayah selatan lebih royalis, dan ada lebih banyak permintaan penutupan jalan dibandingkan dengan wilayah utara," kata jurubicara LGA. "Kenapa begitu? Kami tak tahu."
Meskipun Ratu Elizabeth, nenek William, tetap populer setelah 59 tahun naik takhta, kaum royalis Inggris nyaris tak merayakan apapun selama dua dasawarsa; Keluarga kerajaan lebih sering melahirkan berita perceraian, kematian dan skandal.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011