Pasar Langgur di Kabupaten Maluku Tenggara dinilai layak menjadi salah satu Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPABK) di Indonesia.

Menurut tim verifikasi PPABK Nasional Alexander Luankali di Maluku Tenggara, Selasa dari indikator-indikator yang telah  dinilai, Pasar Langgur layak  dijadikan nominasi pasar pangan aman nasional, 

Ia menyampaikan hal itu saat melakukan peninjauan dan verifikasi di pasar Langgur bersama tim verifikator lainnya yang berasal dari BPOM RI dan BPOM Ambon.

Menurut  Pejabat Fungsional Pembina Mutu Ahli Madya Direktorat Pemasaran Kementerian Kelautan dan Perikanan itu ada tujuh indikator yang dinilai dalam PPABK yakni penataan pasar, sarana prasarana, dukungan atau komitmen pemerintah daerah, inovasi ketahanan pangan, kesadaran perilaku pedagang dan pembeli untuk keamanan pangan serta penerapan prokes selama pandemi COVID-19).


Selain itu, diakui Luankali, adanya kesadaran pengelola pasar yang ingin menjamin keamanan pangan kepada konsumen di pasar ini dan adanya komitmen Pemda dalam hal ini Bupati bersama jajaran OPD Maluku Tenggara yang luar biasa dalam merevitalisasi ekosistem pasar Langgur.

"Saya dan tim juri merasa  puas melihat keadaan ini, bersih itu bukti suatu keberhasilan," kata Luankali.

Oleh karena itu, pasar Langgur menjadi satu-satunya nominator dari regional timur Indonesia untuk mengikuti kompetisi skala nasional.

"Pasar Langgur tidak mewakili Maluku tapi mewakili wilayah Indonesia bagian timur, ini tentu luar biasa," ujar Luankali.

Sementara itu, Bupati Malra, M Thaher Hanubun ketika rapat bersama Tim Verifikator PPABK berbasis komunitas tingkat Nasional  2023 di Kantor Bupati (Selasa) mengemukakan, keberadaan pasar Langgur memainkan peranan penting dalam aktivitas ekonomi di Maluku Tenggara. 

Pasar Langgur adalah pasar  induk yang melayani aktivitas perdagangan di Malra termasuk penduduk dari Kota Tual, hasil bumi dari usaha masyarakat di Maluku Tenggaradiperdagangkan di Pasar Langgur. 

"Oleh sebab  itu, pasar Langgur ini menjadi pusat pemenuhan pangan masyarakat menjual  komoditas hasil  perikanan, sayur-sayuran, buah dan lain  dari hasil usaha masyarakat," ungkap Thaher.

Ia menjelaskan  kondisi pasar Langgur menuntut adanya pengawasan yang ketat terhadap keamanan bahan pangan yang diperdagangkan dan  pemerintah kabupaten fokus terhadap perwujudan pangan aman dan higienis di pasar Langgur.

Salah satunya melalui pengawasan keamanan pangan oleh OPD teknis secara rutin, dan OPD-OPD terkait melakukan pengawasan untuk memastikan pangan yang diperjualbelikan aman dari segala jenis bahan berbahaya. 

Kemudian,  sudah ada regulasi yang dibuat, untuk membangun ekosistem pasar Langgur yang benar-benar aman dan nyaman, baik untuk pembeli maupun untuk penjual. 

Pasar Langgur juga terus ditata untuk mewujudkan fungsi pasar yang ideal, dukungan dalam upaya meningkatkan kinerja dan fungsi pelayanan di pasar Langgur juga meliputi aspek keamanan lingkungan oleh Satpol PP, legalitas usaha dan perizinan melalui Dinas Penanaman Modal dan PTSP, penataan Infrastruktur bangunan dan lingkungan melalui Dinas Perindag serta Dinas PUTR. 

Selain itu, untuk mendukung kelancaran dan kenyamanan transaksi, di pasar Langgur sudah diaplikasikan pembayaran nontunai melalui aplikasi pembayaran QRIS.

"Pasar Langgur juga memiliki andil secara langsung untuk mendongkrak pendapatan daerah, retribusi ditarik untuk  meningkatkan pendaptpan, fungsi sebagai terminal didorong dengan penggunaan Smart Register yang membantu petugas pungut di Pasar Langgur," kata dia.

 

Pewarta: Siprianus Yanyaan

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023