Ambon (Antara Maluku) - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Ambon menerjunkan delapan orang personilnya untuk mengawasi pangan berbuka puasa.

Kepala BPOM Ambon, Hans Kakerissa, di Ambon, Rabu, mengatakan, pengawasan yang akan dilakukan selama pekan pertama Ramadhan itu melibatkan tim laboratorium dan pemeriksaan yang dibagi dalam dua kelompok.

"Kelompok pertama hari ini mengawasi pangan berbuka yang dijual di kawasan depan Mesjid Raya Alfatah (Kecamatan Nusaniwe), sedangkan kelompok kedua di Desa Batumerah (Kecamatan Sirimau)," katanya.

Ia mengatakan, sampel-sampel makanan yang sudah diuji di mobil laboratorium keliling hari ini akan diuji kembali di laboratorium BPOM di Desa Kudamati, Kecamatan Nusaniwe. Hasilnya baru akan diumumkan pekan depan.

"Jika dari hasil uji laboratorium ternyata ada pangan yang terkontaminasi zat berbahaya, misalnya boraks, rodhamin B atau menggunakan pemanis melebihi batas, penjualnya akan diberi pembinaan," katanya.

Kakerissa mengatakan, pengawasan tahap kedua akan dilanjutkan pada pekan ketiga. Bila didapati masih ada pedagang yang menjual pangan yang dapat membahayakan kesehatan, mereka akan diberi teguran agar tidak lagi mengulangi perbuatannya.

"Kami berharap ada perubahan perilaku karena tujuan pengawasan itu sebenarnya untuk merubah perilaku pedagang," katanya.

    
"Temuan Rhodamin B"

Sementara itu, Tim yang melakukan pengawasan di Desa Batumerah menemukan rodhamin B, pewarna tekstil yang sering disalahgunakan untuk makanan terdapat dalam salah satu jenis pangan yang dijual.

"Ada temuan rodhamin B di Batumerah," kata Kakerissa tanpa menjelaskan jenis pangan yang mengandung bahan berbahaya itu.

"Saya sudah memperkirakan pasti temuannya rodhamin B karena saya sempat melihat makanan dengan warna mencolok saat melintas di arena dagangan kemarin," katanya menambahkan.

Sedangkan tim di kawasan depan Mesjid Raya Alfatah juga menemukan rhodamin B dalam sirup es pisang ijo yang dijual salah satu pedagang.

Namun pedagang itu menyangkal mencampurkan pewarna tekstil dalam dagangannya sembari menunjukan jenis pewarna makanan yang dia simpan di dalam gerobak.

"Hasil uji lab (mobil laboratorium keliling - red) menunjukkan positif rhodamin B. Tapi kami akan menguji kembali di laboratorium di kantor," kata Petugas BPOM di lapangan, Alberthina Latumahina.

Pewarta: Rosni Marasabessy

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011