Ambon (ANTARA) - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mendampingi pelaku usaha jamu guraka kenari khas Ambon berbahan baku jahe yang diberi taburan kenari.
"Pelaku usaha jamu gendong tak luput dari pendampingan BPOM, yang dilakukan melalui stikerisasi jamu gendong di kota Ambon," kata kepala BPOM RI Penny K. Lukito, saat kegiatan membangun Kejayaan Baru Jalur Rempah Indonesia, di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan, pendampingan dilakukan kepada 50 pelaku usaha jamu gendong di Kota Ambon guna meningkatkan daya saing jamu dan nilai ekonomi.
Seluruh upaya dilakukan untuk menambah nilai dan kepercayaan masyarakat kepada pelaku usaha yang mampu menghasilkan jamu gendong yang aman, bermanfaat, dan bermutu.
"Ke depan diharapkan akan makin banyak usaha jamu gendong yang telah distikerisasi, sehingga semakin meningkatkan daya saing jamu dan nilai ekonominya," kata Penny.
Ia menyatakan, provinsi Maluku merupakan penghasil rempah-rempah terbesar di Indonesia yang telah dikenal mancanegara sejak lama. Di samping sebagai penghasil rempah, kepulauan di wilayah Maluku juga banyak ditumbuhi tanaman khas daerah Indonesia Timur.
Usaha Mikro Kecil (UMK) di Provinsi Maluku pun telah bertumbuh dengan banyak memproduksi pangan olahan dan obat tradisional dengan bahan baku lokal yang khas.
"Selain memberikan pendampingan kepada pelaku usaha jamu gendong, juga kepada 20 UMK pangan olahan, khususnya olahan rempah dan sagu," katanya.