Ambon (ANTARA) - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Ambon melakukan pengawasan pangan aman dengan melakukan pengujian sampel di pasar Inpres Namlea Kabupaten Buru, Provinsi Maluku.
“Pengawasan pangan aman dilakukan melalui Inovasi Mobil Keliling Pelayanan Terpadu Obat dan Makanan Bersama Kader (Terosa) di Pasar Inpres Namlea, bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Buru,” kata Kepala BPOM Maluku, Tamran Ismail, di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan, pengawasan pangan aman selama Bulan Ramadhan 1446 H dilakukan sebagai wujud komitmen Balai POM di Ambon dalam melindungi masyarakat dari pangan yang tidak aman dan tidak memenuhi ketentuan (TMK),
“Seperti pangan yang rusak, kedaluwarsa, mengandung bahan berbahaya, tanpa izin edar dan tidak memenuhi ketentuan label,” katanya.
Kegiatan pengawasan katanya, dilakukan melalui pemberian informasi obat dan makanan aman, sampling dan pengujian kimia sederhana serta melakukan pemantauan produk pangan di sarana ritel yang ada di Pasar Inpres Namlea.
Selain itu ada pemberian informasi meliputi tentang pangan aman, empat bahan berbahaya yang dilarang pada pangan (boraks, formalin, methanyl yellow dan rhodamin B), Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar dan Kedaluwarsa) serta pengujian sampel pangan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya.
Pada kegiatan itu juga dilakukan pengujian kimia sederhana terhadap 19 item sampel, yang terdiri dari berbagai jenis pangan diantaranya ikan segar, cumi, ikan asin, tahu, cendol dan mie basah kuning basah.
Kegiatan ini katanya, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap obat dan makanan aman, menjamin produk obat dan makanan aman yang beredar, serta menjamin sarana distribusi/ritel mengedarkan produk obat dan makanan, serta peningkatan izin edar produk obat dan makanan dari pelaku usaha termasuk UMKM.
Pengawasan keamanan pangan yang dilakukan tidak hanya saat bulan Ramadhan saja, namun rutin setiap hari.
"Hanya saja pada periode tertentu seperti Ramadhan, Idul Fitri serta Natal dan Tahun Baru, kegiatan pengawasan lebih kami tingkatkan karena biasanya kebutuhan masyarakat akan pangan meningkat," ujarnya.
Ia menambahkan, pengawasan pangan aman diperlukan peran serta pemerintah daerah demi sinergitas untuk lebih menjamin produk pangan yang diperjualbelikan di pasar bebas dari bahan berbahaya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPOM Ambon awasi keamanan pangan di pasar inpres Kabupaten Buru