Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku bersama Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Ambon membentuk jejaring laboratorium di daerah tersebut guna meningkatkan mutu dan menjaga keamanan produk pangan sekaligus memperkuat daya saing komoditas unggulan di pasar domestik maupun internasional.
Sekretaris Daerah Maluku, Sadali Ie di Ambon, Kamis mengatakan pembentukan jejaring ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kapasitas pengujian di Maluku.
“Laboratorium pengujian berperan memastikan kualitas produk, keamanan konsumen, dan kepatuhan terhadap standar yang berlaku, sekaligus mendorong pengembangan produk baru agar aman, bermutu, dan berkualitas. Hasil pengujian yang akurat dan valid akan meningkatkan kepercayaan dan kesehatan konsumen,” ujarnya.
Jejaring laboratorium merupakan sistem kerja sama terintegrasi yang menghubungkan berbagai laboratorium di tingkat pusat, provinsi, dan daerah untuk saling berbagi data, sumber daya, serta menerapkan standar prosedur pengujian yang sama.
Melalui jejaring ini, hasil pemeriksaan dapat lebih konsisten, kapasitas layanan meningkat, dan respons terhadap temuan atau kasus dapat dilakukan lebih cepat. Dalam konteks pengawasan mutu dan keamanan pangan, obat, serta kosmetik, jejaring laboratorium menjadi sarana koordinasi antara pemerintah daerah, BPOM, perguruan tinggi, dan instansi terkait, sehingga pengawasan di daerah seperti Maluku dapat berjalan efektif dan berkesinambungan.
Oleh sebab itu Sadali menegaskan keterlibatan berbagai pihak menjadi penting bagi para pihak untuk berbagi pengalaman, membangun kolaborasi dan merumuskan langkah strategis yang akan menjadi landasan terbentuknya jejaring laboratorium yang solid di Maluku.
Menurutnya, keberadaan jejaring laboratorium akan memberikan manfaat langsung bagi pemenuhan kebutuhan lokal maupun persyaratan ekspor komoditas unggulan seperti hasil perkebunan dan perikanan, tanpa perlu mengirimkan sampel keluar daerah.
“Ini adalah awal dari kolaborasi berkelanjutan demi terwujudnya sistem kesehatan dan pengawasan mutu yang lebih baik di Maluku,” kata Sadali.
Selain itu jejaring laboratorium juga diharapkan dapat yang mampu menjawab tantangan mutu dan keamanan produk, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
