Ambon (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Papua dan Maluku meningkatkan kehandalan dan kewaspadaan dalam mengendarai truk tanki yang berisi bahan bakar melalui pelatihan Proficiency Test.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Awan Raharjo mengatakan pelatihan ini memiliki tujuan utama untuk memastikan aspek keamanan dan kehandalan distribusi bagi masyarakat.
“Awak mobil tanki harus memiliki standar kompetensi tertentu, dalam membawa bahan bakar atau barang khusus.
Kemampuan ini harus diperbarui dan ditingkatkan terus sesuai teknologi kendaraan dengan harapan makin meningkatnya kesadaran akan keselamatan operasional,” katanya.
Ia mengatakan, pelatihan awak mobil tanki dilakukan untuk tiga lokasi yakni Jayapura, Sorong dan Tobelo.
Sebanyak 95 awak mobil tanki yang bertugas di Jayapura, Sorong dan Tobelo mengikuti pelatihan yang dilaksanakan 18 November- 7 Desember 2025 untuk 3 lokasi , sebelum hari raya Natal dan Tahun Baru.
“Harapannya kewaspadaan dan keselamatan akan selalu menjadi prioritas para awak mobil tanki, mengingat barang yang dibawa adalah bahan bakar yang bisa menjadi berbahaya,” kata Awan.
Menjadi awak mobil tanki yang baik, dapat meningkatkan jaminan kehandalan distribusi BBM, minyak tanah, dan LPG di Papua Maluku dilakukan dengan tepat waktu apalagi jelang memasuki masa libur akhir tahun,.
Ketua Subkomite Lalu Lintas Angkutan Jalan dan Senior Investigator di KNKT, Ahmad Wildan, menyatakan,, awak mobil tanki harus berkala diberikan pengingat pentingnya mengemudi dengan baik untuk mengurangi potensi kecelakaan yang diakibatkan faktor manusia.
“Faktor manusia berperan besar terhadap peralatan yang digunakan, yang dibawa oleh para awak mobil tanki Pertamina ini kami sebut "dangerous goods", “ katanya.
Kegiatan ini penting untuk meningkatkan kehandalan, kewaspadaan, dan pentingnya supir maupun para awak untuk saling menerapkan prinsip keselamatan dalam berkendara.
“Jadi dengan pelatihan ini harapannya akan meningkatkan kinerja awak mobil tanki dalam hal keselamatan dan keamanan kerja,” kata Ahmad Wildan.
