Ambon (ANTARA) - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Ambon mengintensifkan pengawasan pangan di sarana distribusi dan ritel selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1446 Hijriah.
Kepala BPOM Ambon Tamran Ismail, di Ambon, Rabu, mengatakan langkah ini sebagai wujud komitmen dan hadirnya pemerintah dalam melindungi masyarakat dari pangan yang tidak memenuhi ketentuan.
"Kegiatan intensifikasi pengawasan pangan dilakukan melalui Inovasi Mobil Terosa (Mobil Keliling untuk Pelayanan Terpadu Obat dan Makanan bersama Kader) di sejumlah distributor dan ritel sejak 3-10 Maret 2024,” katanya.
Ia mengatakan pemantauan dan pemeriksaan sarana distribusi/ritel dilaksanakan di 13 sarana, dan diperoleh hasil 12 sarana memenuhi syarat dan dan satu sarana tidak memenuhi syarat atau TMS (kemasan rusak).
Terhadap sarana yang tidak memenuhi syarat dilakukan komunikasi, informasi, dan edukasi kepada pelaku usaha agar menerapkan lima kunci keamanan pangan pada sarana distribusi/ritel.
Selain melakukan pemeriksaan sarana distribusi pangan, petugas BPOM juga melakukan sampling dan uji cepat (rapid test) terhadap sampel pangan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya, seperti formalin, boraks, rhodamin B, dan methanyl yellow.
Hasil pemeriksaan terdapat 41 jenis sampel pangan yang dilakukan pengujian menggunakan rapid tes kit terhadap empat parameter uji kimia bahan berbahaya.
Hasil pengujian diperoleh hasil 40 jenis yang memenuhi syarat (MS) dan satu jenis sampel pangan yang tidak memenuhi syarat (TMS).
Kegiatan ini katanya, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap obat dan makanan aman, menjamin produk obat dan makanan aman yang beredar, serta menjamin sarana distribusi/ritel mengedarkan produk obat dan makanan, serta peningkatan izin edar produk obat dan makanan dari pelaku usaha termasuk UMKM.
Ia menjelaskan pengawasan keamanan pangan yang dilakukan tidak hanya saat bulan Ramadhan saja, namun rutin setiap hari.
"Hanya saja pada periode tertentu seperti Ramadhan, Idul Fitri serta Natal dan Tahun Baru, kegiatan pengawasan lebih kami tingkatkan karena biasanya kebutuhan masyarakat akan pangan meningkat," ujarnya.
Ia menambahkan pihaknya juga melakukan layanan informasi obat dan makanan diberikan kepada pengunjung Pasar Mardika.
Para pengunjung diberikan informasi seputar obat, makanan, dan kosmetik, serta diedukasi terkait cara identifikasi produk legal dan ilegal melalui aplikasi BPOM Mobile dan melalui halaman website resmi cekbpom.go.id.