Buah durian menjadi salah satu buah tangan atau oleh-oleh favorit yang dibawa para pemudik dari Kota Ambon, Maluku menuju kampung halamannya masing-masing.
"Kebetulan durian ini sedang musim di Ambon, dan di kampung saya tidak ada yang jual durian. Kalaupun ada harganya mahal sekali," ujar salah satu pemudik Effendy di Ambon, Rabu.
Effendy sendiri akan pulang kampung dan merayakan hari raya Idul Fitri ke Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) atau yang biasa disebut Saumlaki.
Tak tanggung-tanggung Effendy bahkan memborong durian dari Ambon hingga harus merogoh kocek sebesar Rp500.000 untuk 20 buah durian berukuran besar.
Harga durian yang dijual di Ambon saat ini tergolong relatif murah mulai dari Rp5.000 untuk satu buah durian kecil hingga Rp25.000 untuk yang termahal dan berukuran jumbo.
Namun untuk membawanya ke Kabupaten Tanimbar, buah-buah durian tersebut tidak dibawa secara utuh. Ia meletakkan durian-durian yang sudah dikupas tersebut ke dalam wadah plastik berukuran 20x20 centimeter dengan tinggi 15 centimeter.
"Satu wadah itu bisa muat empat buat durian besar yang sudah dikupas, jadi total ada lima wadah plastik," kata dia.
Kata Effendy, buah durian tersebut dikemas sedemikian rupa untuk menjaga keamanan dan kenyamanan saat mudik menggunakan transportasi kapal laut.
"Masih bisa tahan kok, kan perjalanan cuma dua malam pakai kapal laut. Kalau duriannya dibawa utuh takutnya mengganggu penumpang lainnya," katanya.
Senada dengan Effendy pemudik lainnya juga mengatakan buah durian menjadi favorit keluarganya namun harga durian di daerahnya terlampau mahal.
"Kalau di Jawa timur durian ini mahal, jadi ya bawa ini saja untuk keluarga," ujar Iwan.
Iwan mengaku dirinya mudik menggunakan moda transportasi pesawat terbang. Untuk itu selain dikupas dan diletakkan ke dalam wadah, durian yang dibawa pun harus dikemas berlapis agar tak aromanya tak mengganggu penumpang pesawat.
"Memang agak repot harus dilakban berlapis, tapi lebih repot lagi kalau ini tidak dibawa," ungkapnya.
Arus mudik Idul Fitri 1444 hijriah menjadi yang terbesar dalam tiga tahun terakhir sejak pandemi COVOD-19 mewabah pada 2020.
Presiden Joko Widodo menyebut, prediksi pemudik pada libur lebaran 2023 sebanyak 123 juta orang.
Prediksi tersebut jauh lebih besar dibanding 2022, hingga perlu antisipasi mencegah kepadatan.
Di Kota Ambon sendiri telah terjadi lonjakan penumpang pada kapal laut yang normalnya hanya mengangkut 900 hingga 1.000 orang setiap hari kini mencapai lebih kurang 3.000 orang setiap hari di pelabuhan Yos Sudarso Ambon.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023