Paguyuban masyarakat keluarga Hulaliu di Kota Ambon, Ikatan Hulaliu Haturessy Rakanyawa (IKHHAR) menggelar mosonipi atau musyawarah adat untuk mempererat hubungan persaudaraan antar kampung (Pela-gandong) dan pembangunan negeri (desa)
Salah satu penggagas IKHHAR, Jafry Taihuttu mengatakan, istilah mosonipi digunakan lantaran memiliki nilai kultural yang lebih dari pada menggunakan kata musyawarah.
“Karena istilah mosonipi itu lebih kultural karena ada nilai adatnya disitu. Ada bagian yang tidak bisa dipisahkan masyarakat,” kata Jafry di Ambon, Senin.
Ia mengatakan khusus di Ambon ada pemuda pelajar dan para orang tua asal Hulaliu yang tergabung dalam paguyuban ini. Mereka tersebar di Kecamatan Nusaniwe, Sirimau, Baguala, dan sekitarnya.
Ia menjelaskan IKHHAR sendiri bertujuan untuk saling menjaga tali silaturahmi antar sesama orang Hulaliu dan Hatuhaha yang didalamnya termasuk Hulaliu sendiri, Kailolo, Kabau, Rohomoni, dan Pelauw.
“Kita hanya ingin menjaga silaturahmi karena menjaga silaturahmi bagi masyarakat Hulaliu, Hatuhaha itu potensi yang tidak bisa dinilai dengan duit. Itu untuk menggerakkan roda membangun di negeri masing-masing yang adalah aset terbesarnya anak negeri di perantauan,” ungkapnya.
Lanjutnya, paguyuban serupa juga ada di daerah lain seperti di Makassar dan bahkan ada di Belanda.
“Kalau di Makasar itu sudah sejak tahun 1921. Di Belanda ada Persekutuan Anak Hulaliu juga,” tandasnya.
Digelarnya Mosonipi ini juga diiringi dengan penampilan dari Yanain Voice Ukulele.
Yanain Voice Ukulele yang terdiri dari anak-anak itu menampilkan nyanyian berbahasa daerah Hatuhaha dan rohani.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Paguyuban Hulaliu di Ambon gelar Mosonipi untuk membangun negeri
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
Salah satu penggagas IKHHAR, Jafry Taihuttu mengatakan, istilah mosonipi digunakan lantaran memiliki nilai kultural yang lebih dari pada menggunakan kata musyawarah.
“Karena istilah mosonipi itu lebih kultural karena ada nilai adatnya disitu. Ada bagian yang tidak bisa dipisahkan masyarakat,” kata Jafry di Ambon, Senin.
Ia mengatakan khusus di Ambon ada pemuda pelajar dan para orang tua asal Hulaliu yang tergabung dalam paguyuban ini. Mereka tersebar di Kecamatan Nusaniwe, Sirimau, Baguala, dan sekitarnya.
Ia menjelaskan IKHHAR sendiri bertujuan untuk saling menjaga tali silaturahmi antar sesama orang Hulaliu dan Hatuhaha yang didalamnya termasuk Hulaliu sendiri, Kailolo, Kabau, Rohomoni, dan Pelauw.
“Kita hanya ingin menjaga silaturahmi karena menjaga silaturahmi bagi masyarakat Hulaliu, Hatuhaha itu potensi yang tidak bisa dinilai dengan duit. Itu untuk menggerakkan roda membangun di negeri masing-masing yang adalah aset terbesarnya anak negeri di perantauan,” ungkapnya.
Lanjutnya, paguyuban serupa juga ada di daerah lain seperti di Makassar dan bahkan ada di Belanda.
“Kalau di Makasar itu sudah sejak tahun 1921. Di Belanda ada Persekutuan Anak Hulaliu juga,” tandasnya.
Digelarnya Mosonipi ini juga diiringi dengan penampilan dari Yanain Voice Ukulele.
Yanain Voice Ukulele yang terdiri dari anak-anak itu menampilkan nyanyian berbahasa daerah Hatuhaha dan rohani.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Paguyuban Hulaliu di Ambon gelar Mosonipi untuk membangun negeri
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023