Ternate (Antara Maluku) - Provinsi Maluku Utara (Malut) masih bebas dari flu burung, namun instansi terkait tetap waspada guna mencegah masuknya penyakit itu.

"Dari 33 provinsi Indonesia, hanya Malut yang masih bebas dari flu burung," kata Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Malut, Halid Pora di Ternate, Minggu.

Ia mengatakan, beberapa waktu lalu sempat ada informasi bahwa flu burung telah masuk di Malut, karena ada sejumlah ternak ayam masyarakat yang tiba-tiba mati, namun setelah diteliti ternyata penyebab matinya ayam itu adalah penyakit tetelo.

Menurut  Halid Pora, upaya yang dilakukan instansi terkait di Malut untuk mencegah masuknya flu burung adalah meningkatkan pengawasan di semua pintu masuk Malut terhadap masuknya ayam hidup dan burung yang dikhawatirkan bisa menularkan flu burung.

Selain itu, Pemprov Malut masih mempertahankan ketentuan untuk melarang masuknya ayam ras dan bukan ras dalam keadaan hidup dari daerah lain ke Malut. Yang diizinkan hanya ayam ras dan ayam bukan ras dalam bentuk beku.

Ia mengatakan, anak ayam ras berumur sehari (DOC), tetap diizinkan masuk ke Malut guna mendorong tumbuhnya usaha peternakan ayam pedaging maupun petelur di Malut, namun persyaratannya sangat ketat.

Persyaratan itu diantaranya, harus ada izin dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Malut, selain itu, harus ada izin dari instansi terkait asal DOC itu serta surat keterangan dari karantina setempat.

"Kami juga terus melakukan sosialisasi kepada peternak mengenai cara memelihara ternak dengan baik agar tidak mudah terjangkit flu burung atau penyakit ayam lainnya," ujar Halid.

Peternak harus membersihkan kandangnya secara periodic serta tidak membiarkan orang luar bebas masuk ke dekat kandang ternak ayam, karena tidak tertutup kemungkinan orang luar bersangkutan telah terjangkit flu burung.

Ia mengharapkan kepada para pengusaha di Malut untuk mengembangkan usaha ternak ayam pedaging dan ayam petelur agar Malut tidak bergantung lagi dengan daerah lain untuk memenuhi kebutuhan daging ayam potong dan telur ayam ras.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011