Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berjudul "Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap Flu Burung dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut” berkaitan dengan kasus pada manusia di Amerika Serikat.
"Khusus tentang flu burung yang dijadikan bagian dari judul surat edaran Kemenkes kali ini maka dapat disampaikan bahwa analisa pertama GISAID di tahun 2025 memang tentang kasus flu burung H5N1 virus Clade 2.3.4.4b di Amerika Serikat," katanya di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan GISAID adalah organisasi yang mengkompilasi genomik dari seluruh dunia, yang amat dikenal publik saat era pandemi COVID-19.
Tjandra yang juga mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara menyampaikan laporan bahwa sudah ada 66 kasus flu burung pada manusia di Amerika Serikat, satu kasus diantaranya meninggal akibat H5N1 pada seorang berusia 65 tahun dengan komorbid.
"Center of Disease Control Amerika Serikat telah melaporkan analisa genomik pada kasus mereka di Negara Bagian Louisiana. Ditemukan suatu perubahan yang mungkin saja dapat menyebabkan virus H5N1 menginfeksi saluran napas atas manusia, yang juga mungkin saja meningkatkan penularan," katanya.
Dikatakan Tjandra, diperlukan upaya agar perubahan mutasi ini tidak jadi menetap di genom virus H5N1, dan juga perlu dicegah proses pelimpahan antara manusia, unggas, serta hewan.
"Di Amerika Serikat sudah ada jutaan unggas dan hewan tertular H5N1, yang disebut sebagai highly pathogenic avian influenza virus, dengan lebih 3 ribu analisa genomiknya," katanya.
Tjandra mengatakan SE tersebut perlu ditindaklanjuti seluruh pihak, terutama kalangan peternakan untuk waspada terhadap penularan penyakit dari hewan kepada manusia dengan cara mengadakan analisa dan surveilans tentang kemungkinan H5N1 pada hewan di Indonesia.
Selain analisa pada hewan, kata Tjandra, momentum ini merupakan saat yang tepat untuk lebih kuat mengimplementasikan konsep “One Health” di Indonesia, berupa gerakan bersama untuk memahami dan menangani interaksi antara kesehatan manusia, kesehatan hewan dan kesehatan lingkungan.
"Semoga SE Kemenkes 8 Januari 2025 yang lalu ini akan memberi manfaat besar dalam penanggulangan ISPA di negara kita, termasuk antisipasi flu burung," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar: SE Kemenkes terkait kasus flu burung pada manusia di AS