Ambon (Antara Maluku) - Memasuk hari ke enam bulan Oktober 2011, harga beras antarpulau yang ditawarkan para pedagang di Ambon terus mengalami lonjakan.
Pantauan ANTARA di pasar Mardika dan pasar Nusaniwe, kota Ambon, Kamis, para pedagang telah menjual beras jenis antarpulau seperti Tawon dan Bulir Mas seharga Rp240.000 per sak (25 Kg) naik dari sebelumnya Rp230.000, eceran Rp11.000 per kilogram.
Sedangkan beras cap Tiga saudara Rp205.000 per sak, eceran Rp9.000 per kilogram, beras cap kelapa hijau Rp177.000 per sak, eceran Rp8.000 per kilogram.
Hamid, pedagang di pasar Nusaniwe, mengatakan, naiknya harga beras di pasar pada minggu ini merupakan yang kedua kalinya, dimana pertama kali terjadi pada empat hari yang lalu khususnya beras merek Tawon dan Bulir Mas bergerak naik dari Rp225.000 menjadi Rp230.000 per sak dan kini naik menjadi Rp240.000 per sak.
"Yang pasti kalau kalau sampai terjadi perubahan harga jual itu berarti terjadi perubahan harga di tingkat distributor," katanya,
Ia mengakui para pedagang seperti dirinya membeli beras antarpulau dari distributor yang mendatangkannya dari Surabaya.
Ia menjelaskan, walaupun naiknya harga beras antarpulau tidak mempengaruhi harga beras Bulog yang masih tetap stabil yakni Rp6.500 per Kg.
Stabilnya harga beras Bulog di pasar saat ini juga disebabkan adanya kegiatan Operasi Pasar (OP) yang dilakukan pihak Devisi Regional (Divre) Bulog Maluku, yang menjual seharga Rp6.500 per Kg.
Kabid penyaluran Perum Bulog Maluku, Tugio yang dikonfirmasi menjelaskan, OP yang dilakukan Bulog bertujuan menetralkan harga jual beras di pasar.
"Harga beras Bulog jauh di bawah harga beras antarpulau," katanya.
Menurut dia, pelaksanaan OP melibatkan sejumlah pedagang di pasar Mardika dan pasar Nusaniwe.
"Pedagang membeli dari Bulog dengan harga Rp6.200 per Kg dan menjualnya kepada masyarakat seharga Rp6.500 per Kg. Ini karena mereka ada biaya transpor, dari gudang Bulog ke pasar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
Pantauan ANTARA di pasar Mardika dan pasar Nusaniwe, kota Ambon, Kamis, para pedagang telah menjual beras jenis antarpulau seperti Tawon dan Bulir Mas seharga Rp240.000 per sak (25 Kg) naik dari sebelumnya Rp230.000, eceran Rp11.000 per kilogram.
Sedangkan beras cap Tiga saudara Rp205.000 per sak, eceran Rp9.000 per kilogram, beras cap kelapa hijau Rp177.000 per sak, eceran Rp8.000 per kilogram.
Hamid, pedagang di pasar Nusaniwe, mengatakan, naiknya harga beras di pasar pada minggu ini merupakan yang kedua kalinya, dimana pertama kali terjadi pada empat hari yang lalu khususnya beras merek Tawon dan Bulir Mas bergerak naik dari Rp225.000 menjadi Rp230.000 per sak dan kini naik menjadi Rp240.000 per sak.
"Yang pasti kalau kalau sampai terjadi perubahan harga jual itu berarti terjadi perubahan harga di tingkat distributor," katanya,
Ia mengakui para pedagang seperti dirinya membeli beras antarpulau dari distributor yang mendatangkannya dari Surabaya.
Ia menjelaskan, walaupun naiknya harga beras antarpulau tidak mempengaruhi harga beras Bulog yang masih tetap stabil yakni Rp6.500 per Kg.
Stabilnya harga beras Bulog di pasar saat ini juga disebabkan adanya kegiatan Operasi Pasar (OP) yang dilakukan pihak Devisi Regional (Divre) Bulog Maluku, yang menjual seharga Rp6.500 per Kg.
Kabid penyaluran Perum Bulog Maluku, Tugio yang dikonfirmasi menjelaskan, OP yang dilakukan Bulog bertujuan menetralkan harga jual beras di pasar.
"Harga beras Bulog jauh di bawah harga beras antarpulau," katanya.
Menurut dia, pelaksanaan OP melibatkan sejumlah pedagang di pasar Mardika dan pasar Nusaniwe.
"Pedagang membeli dari Bulog dengan harga Rp6.200 per Kg dan menjualnya kepada masyarakat seharga Rp6.500 per Kg. Ini karena mereka ada biaya transpor, dari gudang Bulog ke pasar," katanya.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011