Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku dipimpin Gubernur Karel Albert Ralahalu, Minggu (10/10) bertolak menuju Korea Selatan untuk menindaklanjuti kerja sama investasi investor Korea Selatan yang tergabung dalam Space Consorcium (Spacecon) International.
"Delegasi dipimpin Gubernur Maluku hari Minggu kemarin telah bertolak menuju Korea Selatan atas undangan Spacecon untuk membicarakan rencana investasi yang akan dilakukan para investor asal Korea di Maluku," kata Sekretaris Daerah Maluku Ros Far Far di Ambon, Selasa.
Selain Gubernur Ralahalu, turut serta dalam delagasi itu antara lain Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Maluku Rahcman Soamena serta Kepala Biro (Karo) Umum Setda Maluku, Samual Huwae.
Selain membicarakan kerja sama, Gubernur Maluku juga akan menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Spacecon antara lain di bidang perhotelan, pariwisata pertanian, pertambangan dan galangan kapal.
"Memang selama ini banyak pendapat yang beredar di masyarakat kalau Pemprov hanya sebatas melakukan MoU tanpa ada realisasi investasi. Saya tegaskan itu tidak benar karena pembicaraan antara Pemprov Maluku dan Spacecon sudah dilakukan tahun 2010, " kata Far Far.
Menurut dia, Spacecon tertarik berinvestasi di Maluku karena daerah ini kaya akan sumber daya alam hayati baik di laut maupun darat.
"Para investor Korea sudah melihat langsung potensi sumberdaya alam yang ada di berbgai Kabupaten/kota di Maluku dan mereka sangat tertarik untuk berinfestasi antara lain di bidang pertambangan yakni pembangunan pabrik semen yang akan di bangun di Pulau Buru sedangkan untuk galangan kapal lokasinya akan dibicarakan dalam pertemuan di Korea," ujarnya.
Far Far mengatakan salah satu realisasi dari kerjasam itu yakni Spaecon telah merintis pembangun Hotel Victoria di kawasan Pantai Mardika, kota Ambon yang sedang dalam proses penyelesaian administrasinya.
Hotel Victoria akan dibangun 40 lantai dengan tinggi gedung mencapai 150 meter. Hotel tersebut dibangun di atas lahan seluas 20 hektare, direncanakan memiliki 2.000 kamar dan dilengkapi sarana perbelanjaan, restoran dan sekolah perikanan bertaraf internasioanl.
"Tentu kerja sama ini berdampak bagi kemajuan pembangunan Maluku di masa mendatang," ujarnya.
Selain dengan Korea, Pemprov juga melakukan kerja sama dengan para investor dari provinsi Henan, China berupa penandatanganan Moa pada 27 September 2011 yang meliputi sembilan bidang investasi, di antaranya pertanian, perikanan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan serta pariwisata, tetapi yang menjadi sasaran utama adalah pertanian, perikanan dan pariwisata.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu mewakili Pemerintah Indonesia dan Wakil Ketua Komite Provinsi Henan Deng Yongjian mewakili Pemerintah Republik Rakyat China.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
"Delegasi dipimpin Gubernur Maluku hari Minggu kemarin telah bertolak menuju Korea Selatan atas undangan Spacecon untuk membicarakan rencana investasi yang akan dilakukan para investor asal Korea di Maluku," kata Sekretaris Daerah Maluku Ros Far Far di Ambon, Selasa.
Selain Gubernur Ralahalu, turut serta dalam delagasi itu antara lain Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Maluku Rahcman Soamena serta Kepala Biro (Karo) Umum Setda Maluku, Samual Huwae.
Selain membicarakan kerja sama, Gubernur Maluku juga akan menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Spacecon antara lain di bidang perhotelan, pariwisata pertanian, pertambangan dan galangan kapal.
"Memang selama ini banyak pendapat yang beredar di masyarakat kalau Pemprov hanya sebatas melakukan MoU tanpa ada realisasi investasi. Saya tegaskan itu tidak benar karena pembicaraan antara Pemprov Maluku dan Spacecon sudah dilakukan tahun 2010, " kata Far Far.
Menurut dia, Spacecon tertarik berinvestasi di Maluku karena daerah ini kaya akan sumber daya alam hayati baik di laut maupun darat.
"Para investor Korea sudah melihat langsung potensi sumberdaya alam yang ada di berbgai Kabupaten/kota di Maluku dan mereka sangat tertarik untuk berinfestasi antara lain di bidang pertambangan yakni pembangunan pabrik semen yang akan di bangun di Pulau Buru sedangkan untuk galangan kapal lokasinya akan dibicarakan dalam pertemuan di Korea," ujarnya.
Far Far mengatakan salah satu realisasi dari kerjasam itu yakni Spaecon telah merintis pembangun Hotel Victoria di kawasan Pantai Mardika, kota Ambon yang sedang dalam proses penyelesaian administrasinya.
Hotel Victoria akan dibangun 40 lantai dengan tinggi gedung mencapai 150 meter. Hotel tersebut dibangun di atas lahan seluas 20 hektare, direncanakan memiliki 2.000 kamar dan dilengkapi sarana perbelanjaan, restoran dan sekolah perikanan bertaraf internasioanl.
"Tentu kerja sama ini berdampak bagi kemajuan pembangunan Maluku di masa mendatang," ujarnya.
Selain dengan Korea, Pemprov juga melakukan kerja sama dengan para investor dari provinsi Henan, China berupa penandatanganan Moa pada 27 September 2011 yang meliputi sembilan bidang investasi, di antaranya pertanian, perikanan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan serta pariwisata, tetapi yang menjadi sasaran utama adalah pertanian, perikanan dan pariwisata.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu mewakili Pemerintah Indonesia dan Wakil Ketua Komite Provinsi Henan Deng Yongjian mewakili Pemerintah Republik Rakyat China.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011