Muhammadiyah Maluku menjagokan Din Syamsuddin untuk kembali memimpin organisasi tersebut
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Maluku, Abdul Madjid Makassar menyatakan Din Syamsudin masih mendominasi dalam bursa calon Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammdiyah yang akan ditetapkan melalui pemililhan di muktamar seabad organisasi keagamaan itu di Yogyakarta, 3-8 Juli 2010.
"Pak Din punya integritas tinggi dan sosoknya pun sangat populer," katanya dalam pembicaraan melalui telepon dengan ANTARA Maluku.
Madjid berada di Yogyakarta untuk menghadiri acara tersebut.
Menurut dia, Din Syamsuddin adalah figur pemimpin yang memiliki pemikiran luas dengan dasar ilmu agama yang kuat.
"Pemikirannya sudah mengakar di pesantren-pesantren, dan pergaulannya sudah go internasional," katanya.
Ia menambahkan, Din Syamsuddin juga dikenal sebagai wakil tokoh Islam di mata dunia internasional, dan telah berhasil membuka cabang istimewa Muhammadiyah di sejumlah negara Timur Tengah, juga Belanda, Inggris, dan Thailand.
Madjid mengakui keputusan memilih Ketua Umum PP Muhammadiyah ada mekanisme, tetapi Maluku siap mengusung Din Syamsuddin.
"Kami sudah menetapkan sejak dini untuk mengusung Din Syamsuddin memimpin kembali Muhammadiyah karena pertimbangan kapabilitasnya yang telah mendunia sehingga terkenal sebagai salah satu tokoh Islam yang profesional," katanya menegaskan.
"Siapa saja boleh"
Dalam satu wawancara sebelumnya, Din Syamsuddin menyatakan kesiapan dirinya untuk kembali memimpin Muhammadiyah periode 2010-2015.
"Tentunya, bila dalam Muktamar diberi amanat muktamirin. Sebagai kader Muhammadiyah, saya merasa aib untuk menolak," katanya.
Ia berpendapat, Muhammadiyah adalah lembaga untuk investasi akhirat, dan karenanya jabatan bukan hal yang dicari apalagi diperebutkan.
"Tapi, kalau diberi amanah dan merasa bisa, ada waktu dan kemampuan, maka jangan ditolak. Bismillah. Siapa saja (boleh maju). Ini lembaga pengabdian, tak ada halangan bagi siapa saja," ujarnya.
Din akan bersaing dengan beberapa kandidat lain, seperti Haedar Nashir, Yunahar Ilyas, Bambang Sudibyo, Malik Fajar, Jeffry Geovani, A.M. Fatwa, Makmoen Murod, Habib Chirzin, Dahlan Rais, Sudibyo Markus, Muhdi P.R., dan Busyro Muqoddas.
Pesaing kuat Din Syamsuddin, Haedar Nashir menegaskan dirinya tidak akan mengejar amanat.
"Namun bila peserta muktamar memberi amanat, saya bersedia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010