Saham-saham di Wall Street lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencapai penutupan tertinggi dalam 14 bulan setelah data inflasi Mei menambah optimisme investor bahwa Federal Reserve akan melewatkan kenaikan suku bunga pada Rabu.
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 145,79 poin atau 0,43 persen, menjadi menetap di 34.212,12 poin. Indeks S&P 500 bertambah 30,08 poin atau 0,69 persen, menjadi berakhir di 4.369,01 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 111,40 poin atau 0,83 persen, menjadi ditutup pada 13.573,32 poin.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor material dan industri memimpin kenaikan masing-masing terkerek 2,33 persen dan 1,16 persen. Sementara itu, sektor utilitas melawan tren dengan kehilangan 0,06 persen.
Saham-saham AS naik pada Selasa (13/6/2023) setelah data inflasi baru menunjukkan tekanan harga mereda pada Mei, memberikan ruang bagi Federal Reserve untuk menahan diri dari menaikkan suku bunga pada Rabu. S&P 500 dan Nasdaq Composite mencapai tertinggi baru 14 bulan.
Baca juga: Wall Street ditutup lebih tinggi jelang data inflasi, keputusan Fed
Indeks harga konsumen (IHK) AS membukukan pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 4,0 persen pada Mei, level terendah sejak Maret 2021, menurut data yang dikeluarkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada Selasa (13/6/2023). Indeks inflasi utama menunjukkan ekspansi bulan ke bulan sebesar 0,1 persen pada Mei, lebih rendah dari perkiraan konsensus masing-masing sebesar 0,2 persen dan 0,4 persen pada April.
Pertumbuhan tahun-ke-tahun dari IHK inti, tidak termasuk makanan dan energi, turun menjadi 5,3 persen pada Mei dari 5,5 persen di bulan sebelumnya, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS. Sementara itu, IHK inti mencatat pertumbuhan 0,4 persen bulan ke bulan untuk bulan ketiga berturut-turut pada Mei.
Laporan inflasi yang mendingin memicu pasar bullish ini karena Fed seharusnya tidak memiliki masalah melewatkan kenaikan suku bunga pada Rabu. Wall Street menjadi sedikit berharap di sini bahwa lompatan Juni Fed pada akhirnya bisa menjadi jeda Juli, kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, pemasok layanan perdagangan daring multi-aset.
"Penahanan Juni adalah kesepakatan yang sudah selesai dan keputusan FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) Juli seharusnya menjadi lemparan koin karena proses disinflasi kemungkinan akan berlanjut, tetapi tanda-tanda kekakuan tetap ada," kata Moya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wall Street ditutup lebih tinggi di tengah meredanya inflasi AS
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 145,79 poin atau 0,43 persen, menjadi menetap di 34.212,12 poin. Indeks S&P 500 bertambah 30,08 poin atau 0,69 persen, menjadi berakhir di 4.369,01 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 111,40 poin atau 0,83 persen, menjadi ditutup pada 13.573,32 poin.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor material dan industri memimpin kenaikan masing-masing terkerek 2,33 persen dan 1,16 persen. Sementara itu, sektor utilitas melawan tren dengan kehilangan 0,06 persen.
Saham-saham AS naik pada Selasa (13/6/2023) setelah data inflasi baru menunjukkan tekanan harga mereda pada Mei, memberikan ruang bagi Federal Reserve untuk menahan diri dari menaikkan suku bunga pada Rabu. S&P 500 dan Nasdaq Composite mencapai tertinggi baru 14 bulan.
Baca juga: Wall Street ditutup lebih tinggi jelang data inflasi, keputusan Fed
Indeks harga konsumen (IHK) AS membukukan pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 4,0 persen pada Mei, level terendah sejak Maret 2021, menurut data yang dikeluarkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada Selasa (13/6/2023). Indeks inflasi utama menunjukkan ekspansi bulan ke bulan sebesar 0,1 persen pada Mei, lebih rendah dari perkiraan konsensus masing-masing sebesar 0,2 persen dan 0,4 persen pada April.
Pertumbuhan tahun-ke-tahun dari IHK inti, tidak termasuk makanan dan energi, turun menjadi 5,3 persen pada Mei dari 5,5 persen di bulan sebelumnya, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS. Sementara itu, IHK inti mencatat pertumbuhan 0,4 persen bulan ke bulan untuk bulan ketiga berturut-turut pada Mei.
Laporan inflasi yang mendingin memicu pasar bullish ini karena Fed seharusnya tidak memiliki masalah melewatkan kenaikan suku bunga pada Rabu. Wall Street menjadi sedikit berharap di sini bahwa lompatan Juni Fed pada akhirnya bisa menjadi jeda Juli, kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, pemasok layanan perdagangan daring multi-aset.
"Penahanan Juni adalah kesepakatan yang sudah selesai dan keputusan FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) Juli seharusnya menjadi lemparan koin karena proses disinflasi kemungkinan akan berlanjut, tetapi tanda-tanda kekakuan tetap ada," kata Moya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wall Street ditutup lebih tinggi di tengah meredanya inflasi AS
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023