Ambon (Antara Maluku) - Kabid Humas Polda Maluku, AKBP Johanis Huwae menyatakan, situasi dan kondisi keamanan di perbatasan Desa Iha dan Luhu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) saat ini terkendali, menyusul pertikaian antarwarga bertetangga itu pada Rabu (28/12) dinihari yang mengakibatkan belasan orang terluka serta puluhan rumah maupun fasilitas umum terbakar dan rusak.
"Pengerahan dua peleton Brimob di Kompi Polres SBB dengan dukungan personil Samapta telah mengamankan perbatasan dua desa bertetangga sehingga kondisinya terkendali," katanya di Ambon, Kamis.
Hanya saja, pemicu pertikaian masih dilakukan olah Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) dan meminta keterangan dari masing - masing kepala desa maupun masyarakat dari dua desa bertetangga tersebut.
"Kami masih melakukan pendalaman pemicu pertikaian dan terpenting kondisi dikendalikan dulu agar tidak terjadi pertikaian baru dengan akibat korban semakin bertambah," tandas Johanis.
Dia mengimbau masyarakat Iha - Luhu agar tidak terprovokasi sehingga menyulut pertikaian baru yang sebenarnya warga dua desa bertetangga tersebut memiliki hubungan kekeluargaan.
"Warga di Iha dan Luhu memiliki pertalian persaudaraan maupun kawin masuk dan keluar sehingga bila bertikai, maka menimbulkan keresahan karena merusakkan tatanan adat istiadat sebagai warisan leluhur yang sebenarnya harus dijunjung tinggi," ujar Johanis.
Karena itu, dia menyerukan warga Iha dan Luhu agar menahan diri dan menyerahkan penanganannya kepada aparat keamanan untuk memproses hukum siapa pun yang kemungkinan memicu sehingga terjadi pertikaian sehingga korban harus dievakuasi ke Ambon.
"Bayangkan korban harus dievakuasi ke Hitu, Pulau Ambon dengan speedboat disaat gelombang tinggi, selanjutnya diangkut mobil ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis," kata Johanis.
Data ANTARA di Rumah Sakit Alfatah Ambon sebanyak 11 warga Luhu sedang menjalani perawatan intensif akibat terkena panah, benda tumpul dan senjata tajam lainnya.
Sedangkan di Puskesmas Iha masih dirawat juga sejumlah korban dari desa setempat.
Kadis Kesehatan SBB, dr H Sesa mengatakan, dokter dan paramedis di Puskesmas Luhu maupun Iha telah diarahkan untuk menangani para korban dan bila luka tergolong parah dirujuk ke Ambon.
"Korban dirujuk ke Ambon lebih aman dan cepat dibandingkan ke RSU di Piru, ibu kota kabupaten SBB. Tapi terpenting Puskesmas di Luhu maupun Iha telah disiapkan untuk mengantisipasi sering terjadinya bentrok antarwarga dua desa bertetangga tersebut," katanya.
Penyebab bentrokan tersebut belum diketahui pasti karena banyak rumor yang beredar disebabkan karena adanya jalinan asmara antara seorang pemuda dan seorang pemudi kedua desa bertetangga itu, maupun karena dendam lama.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
"Pengerahan dua peleton Brimob di Kompi Polres SBB dengan dukungan personil Samapta telah mengamankan perbatasan dua desa bertetangga sehingga kondisinya terkendali," katanya di Ambon, Kamis.
Hanya saja, pemicu pertikaian masih dilakukan olah Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) dan meminta keterangan dari masing - masing kepala desa maupun masyarakat dari dua desa bertetangga tersebut.
"Kami masih melakukan pendalaman pemicu pertikaian dan terpenting kondisi dikendalikan dulu agar tidak terjadi pertikaian baru dengan akibat korban semakin bertambah," tandas Johanis.
Dia mengimbau masyarakat Iha - Luhu agar tidak terprovokasi sehingga menyulut pertikaian baru yang sebenarnya warga dua desa bertetangga tersebut memiliki hubungan kekeluargaan.
"Warga di Iha dan Luhu memiliki pertalian persaudaraan maupun kawin masuk dan keluar sehingga bila bertikai, maka menimbulkan keresahan karena merusakkan tatanan adat istiadat sebagai warisan leluhur yang sebenarnya harus dijunjung tinggi," ujar Johanis.
Karena itu, dia menyerukan warga Iha dan Luhu agar menahan diri dan menyerahkan penanganannya kepada aparat keamanan untuk memproses hukum siapa pun yang kemungkinan memicu sehingga terjadi pertikaian sehingga korban harus dievakuasi ke Ambon.
"Bayangkan korban harus dievakuasi ke Hitu, Pulau Ambon dengan speedboat disaat gelombang tinggi, selanjutnya diangkut mobil ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis," kata Johanis.
Data ANTARA di Rumah Sakit Alfatah Ambon sebanyak 11 warga Luhu sedang menjalani perawatan intensif akibat terkena panah, benda tumpul dan senjata tajam lainnya.
Sedangkan di Puskesmas Iha masih dirawat juga sejumlah korban dari desa setempat.
Kadis Kesehatan SBB, dr H Sesa mengatakan, dokter dan paramedis di Puskesmas Luhu maupun Iha telah diarahkan untuk menangani para korban dan bila luka tergolong parah dirujuk ke Ambon.
"Korban dirujuk ke Ambon lebih aman dan cepat dibandingkan ke RSU di Piru, ibu kota kabupaten SBB. Tapi terpenting Puskesmas di Luhu maupun Iha telah disiapkan untuk mengantisipasi sering terjadinya bentrok antarwarga dua desa bertetangga tersebut," katanya.
Penyebab bentrokan tersebut belum diketahui pasti karena banyak rumor yang beredar disebabkan karena adanya jalinan asmara antara seorang pemuda dan seorang pemudi kedua desa bertetangga itu, maupun karena dendam lama.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011