Ambon (Antara Maluku) - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) diminta membantu mengungkap kasus bentrokan di Ambon, terutama kematian sopir angkot jurusan Kudamati, Rivaldo Petta (18) yang memicu ketegangan di tengah masyarakat.
Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP Suharwiyono, di Ambon, Senin membenarkan pihaknya telah meminta bantuan tim Labfor Polda Sulses dalam upaya menyelidiki kematian Rivaldo Petta (18), yang tewas ditikam orang tak dikenal (OTK) di kawasan Waihaong, kecamatan Nusaniwe pada 14 Desember 2011.
"Dua orang personil tim Labfor Makassar saat ini sedang memeriksa secara detail kondisi angkot jurusan Kudamati dengan nomor polisi DE-1991 KU yang digunakan korban saat kejadian, guna memperjelas kasusnya," kata Kapolres.
Dia mengatakan, kasus kematian sopir angkot yang menyulut ketegangan karena sejumlah pihak tidak menerima dan melakukan demo ke Polda Maluku pada 15 Desember 2011 itu ditangani langsung Tim Satgas Penanggulangan yang melibatkan tim Polda Maluku dan Polres Ambon.
Kapolres mengakui, upaya mengungkap kasus tersebut belum menunjukkan titik terang karena keterangan sejumlah saksi maupun bukti-bukti yang diperoleh belum mengarah pada pengungkapan identitas OTK yang melakukan penikaman terhadap korban.
Kendati demikian, pihaknya terus berupaya mengumpulkan keterangan dan informasi dari berbagai pihak terkait kasus tersebut.
Rivaldo Petta tewas akibat ditikam OTK di bagian leher, saat melintas kawasan Waihaong pada Rabu (14/12) malam.
Korban sempat dilarikan ke RSUD dr. Haulussy, Kudamati untuk mendapatkan pertolongan tetapi kondisi luka yang diderita tergolong parah sehingga akhirnya tewas.
Kapolres mengharapkan dukungan berbagai komponen masyarakat di Ambon untuk memberikan informasi dan keterangan terkait berbagai insiden yang terjadi dan berdampak menimbulkan ketegangan di Ambon beberapa waktu lalu.
Seluruh komponen masyarakat juga diminta turut menciptakan kondisi kondusif di Ambon dan sekitarnya menjelang pelaksanaan sejumlah event nasional yang akan berlangsung, di antaranya MTQ tingkat nasional ke-24 pada Juli 2012 yang diikuti kafilah 33 provinsi.
"Kondisi kondusif sangat menentukan suksesnya pelaksanaan event nasional di Ambon, sekaligus berdampak mengembalikan citra Kota Ambon sebagai daerah yang aman dan damai untuk dikunjungi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP Suharwiyono, di Ambon, Senin membenarkan pihaknya telah meminta bantuan tim Labfor Polda Sulses dalam upaya menyelidiki kematian Rivaldo Petta (18), yang tewas ditikam orang tak dikenal (OTK) di kawasan Waihaong, kecamatan Nusaniwe pada 14 Desember 2011.
"Dua orang personil tim Labfor Makassar saat ini sedang memeriksa secara detail kondisi angkot jurusan Kudamati dengan nomor polisi DE-1991 KU yang digunakan korban saat kejadian, guna memperjelas kasusnya," kata Kapolres.
Dia mengatakan, kasus kematian sopir angkot yang menyulut ketegangan karena sejumlah pihak tidak menerima dan melakukan demo ke Polda Maluku pada 15 Desember 2011 itu ditangani langsung Tim Satgas Penanggulangan yang melibatkan tim Polda Maluku dan Polres Ambon.
Kapolres mengakui, upaya mengungkap kasus tersebut belum menunjukkan titik terang karena keterangan sejumlah saksi maupun bukti-bukti yang diperoleh belum mengarah pada pengungkapan identitas OTK yang melakukan penikaman terhadap korban.
Kendati demikian, pihaknya terus berupaya mengumpulkan keterangan dan informasi dari berbagai pihak terkait kasus tersebut.
Rivaldo Petta tewas akibat ditikam OTK di bagian leher, saat melintas kawasan Waihaong pada Rabu (14/12) malam.
Korban sempat dilarikan ke RSUD dr. Haulussy, Kudamati untuk mendapatkan pertolongan tetapi kondisi luka yang diderita tergolong parah sehingga akhirnya tewas.
Kapolres mengharapkan dukungan berbagai komponen masyarakat di Ambon untuk memberikan informasi dan keterangan terkait berbagai insiden yang terjadi dan berdampak menimbulkan ketegangan di Ambon beberapa waktu lalu.
Seluruh komponen masyarakat juga diminta turut menciptakan kondisi kondusif di Ambon dan sekitarnya menjelang pelaksanaan sejumlah event nasional yang akan berlangsung, di antaranya MTQ tingkat nasional ke-24 pada Juli 2012 yang diikuti kafilah 33 provinsi.
"Kondisi kondusif sangat menentukan suksesnya pelaksanaan event nasional di Ambon, sekaligus berdampak mengembalikan citra Kota Ambon sebagai daerah yang aman dan damai untuk dikunjungi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012