Ternate (Antara Maluku) - Sejumlah warga kota Ternate, Maluku Utara yang tinggal di bantaran kali, kembali mengungsi ke sejumlah kawasan yang lebih aman menyusul hujan deras yang melanda Ternate sejak Selasa pagi.

"Kami terpaksa memilih untuk kembali mengungsi ke tempat yang lebih aman karena khawatir tempat tinggal kami terkena banjir lahar dingin seperti yang terjadi beberapa waktu lalu," kata salah seorang warga Salahuddin, Halil Muksin di Ternate, Selasa.

Sampai Selasa pagi mereka belum berani kembali ke rumah masing-masing karena khawatir hujan deras masih akan turun karena Kota Ternate masih diliputi awan gelap dan hal itu berpotensi terjadi lagi hujan deras.

Pada akhir pekan lalu sejumlah warga Ternate yang berada di sekitar bantaran kali terpaksa mengungsi ke sejumlah kerabat dan keluarga menyusul meluapnya air kali akibat hujan deras.

Untuk itu, kata Halil, pemda setempat diharapkan bisa menormalisasi kali di Kota Ternate, termasuk memasang tanggul di pinggir kali agar kalau hujan deras air tidak lagi meluap ke permukiman warga.

Ia juga mengharapkan janji Pemkot Ternate untuk membantu perbaikan rumah warga yang rusak akibat terjangan banjir lahar dingin letusan Gunung Gamalama bebeberapa waktu lalu segera direalisasikan.

Sementara itu, Pemkot Ternate belum menerima laporan rumah warga di bantaran sungai yang rusak akibat hujan deras yang turun pada Selasa pagi, dan masih melakukan koordinasi dengan seluruh kelurahan di daerah ini untuk mengantisipasi  banjir susulan.

Di Kota Ternate, saat ini masih ada 50 KK korban banjir lahar dingin letusan Gunung Gamalama pada Desember 2011 yang ditampung di aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), setelah rumah mereka rusak dihantam banjir lahar dingin.

Wakil Wali Kota Ternate, Arifin Djafar mengatakan, Pemkot akan merelokasi mereka ke daerah lebih aman, namun sebelumnya mereka akan ditempatkan terlebih dulu di rumah hunian sementara sambil menunggu proses relokasi.

Pemkot Ternate, katanya, telah mengusulkan anggaran ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp250 miliar untuk relokasi ke-50 KK termasuk pembenahan infrastruktur yang rusak akibat banjir lahar dingin letusan Gunung Gamalama.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012