Ambon (Antara Maluku) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Maluku mencatat sebanyak 291 orang dengan HIV/AIDS (0DHA) meninggal dunia akibat penyakit yang menyebabkan penurunan daya tahan tubuh tersebut.

"Sejak pertama kali HIV ditemukan di Kota Tual, Maluku pada 1994 hingga 2011 diketahui sudah 291 orang meninggal karena AIDS," kata Sekretaris KPA Maluku Azis Sjamsuddin di Ambon, Senin.

Ia mengatakan, angka tersebut berasal dari data yang dikirim semua rumah sakit di daerah itu.

"Kebanyakan dari pasien yang meninggal itu menutup diri sewaktu keadaannya masih HIV. Akibatnya mereka tidak tertangani oleh program pemerintah yang diperuntukan bagi penderita HIV, hingga menyebabkan virus dalam tubuh meningkat menjadi AIDS," katanya.

Dikatakan Sjamsuddin, mereka yang meninggal itu baru mau berobat ke rumah sakit setelah kondisinya AIDS dan menderita penyakit tertentu.

"Kalau sudah AIDS susah disembuhkan. Tapi ada juga penyakit yang bisa disembuhkan, tergantung ketahanan tubuh penderitanya. AIDS itu kan menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga penyakit apa saja bisa mengancam nyawa penderitanya," kata Sjamsuddin.

Ia mengimbau agar para penderita yang selama ini menutup diri mau mendapat bimbingan dan menjalani pengobatan yang disediakan khusus bagi pasien HIV/AIDS atau kelompok yang berpotensi tertular virus itu, seperti Wanita Pekerja Seks (WPS), waria atau mereka yang bekerja di tempat-tempat hiburan malam.

Bimbingan dan pengobatan secara gratis itu bisa didapat di klinik Konseling dan Tes Sukarela atau Voluntary Counseling and Testing (VCT) yang ada di setiap puskesmas dan rumah sakit.

HIV/AIDS di Maluku pertama kali terdeteksi di Kota Tual pada 1994. Virus tersebut disebarkan oleh seorang anak buah kapal (ABK) asing. Kala itu, diketahui dua orang sekaligus terinfeksi, satu di antaranya telah AIDS.

Dalam perkembangannya, virus tersebut telah merambah ke semua kabupaten/kota. Bahkan di dua kabupaten terbaru, yakni Buru Selatan (Bursel) dan Maluku Barat Daya (MBD).

Secara komulatif, penularan HIV di Maluku sejak 1994 hingga 2011 sebanyak 1.778 kasus, terdiri dari HIV 901 kasus dan AIDS 887 kasus.

Kota Ambon menempati posisi tertinggi sebagai daerah penularan HIV/AIDS dengan jumlah penderita 992  orang. Disusul Kabupaten Maluku Tenggara 288 orang, Kepulauan Aru 152 orang, Maluku Tengah 150 orang, Maluku Tenggara Barat 56 orang, Seram Bagian Barat 45 orang, Tual 39 orang, Seram Bagian Timur 32 orang, Buru 14 orang, MBD tujuh orang dan Bursel tiga orang.

Pewarta: Rosni Marasabessy

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012