Ambon (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melakukan tes Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) bagi calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kota itu.
“Kami mendorong kalau bisa calon pegawai negeri sipil juga diskrining. Dan juga menurut saya kalau perlu yang sudah menjadi PNS juga silakan dites,” kata Ketua Komisi I DPRD Ambon Jafry Taihuttu, di Ambon, Selasa.
Ia mengaku, hal ini dilakukan demi menekan angka HIV/AIDS di Kota Ambon. Oleh karena itu, lanjut Jafry, Komisi I akan melakukan rapat kembali bersama Dinkes untuk membahasnya.
“Tentu kita akan lakukan juga di tempat lain termasuk dengan PNS,” ujarnya.
Menurutnya, untuk mencapai Ambon bebas HIV/AIDS, solusinya adalah dengan dilakukan skrining atau uji tes HIV/AIDS secara langsung.
“Tidak ada kata lain selain itu. Saya kira kita nanti rapat dengan Dinkes lagi. Ada data sementara, tapi kita tidak bisa bocorkan karena itu etika dan wewenangnya Dinkes,” ucap Jafry.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon mendata selama Januari hingga Mei 2023 terdapat kasus baru HIV/AIDS sebanyak 145 kasus.
Sehingga secara kumulatif jumlah kasus HIV mencapai 2.284 kasus, sedangkan AIDS tercatat sekitar 992 kasus, yang didominasi oleh kelompok laki-laki.
Kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan setiap tahun, di 2021 sebanyak 116 kasus, dan meningkat di 2022 sebanyak 290 kasus.
Menanggapi hal itu Dinas Kesehatan Kota Ambon di Provinsi Maluku telah menggiatkan pelayanan konseling dan tes HIV (Human Immunodeficiency Virus) guna mencegah penularan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh tersebut.
"Tes dan konseling dilakukan guna menekan angka kasus di populasi kunci, juga di sejumlah tempat yang menjadi potensi penularan kasus baru," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy.
Wendy menyampaikan bahwa selama Januari sampai Juni 2023 ada 10.047 orang yang menjalani pemeriksaan HIV di fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Ambon.
Selama kurun itu, dia merinci, sebanyak 1.589 orang menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Siloam, 603 orang menjalani pemeriksaan di RSUP Leimena, 507 orang menjalani pemeriksaan di Puskesmas Rijali, dan 349 orang menjalani pemeriksaan di Waihaong.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan selama Januari sampai Juni 2023, ia melanjutkan, ditemukan 174 kasus penularan HIV.