Ragam peristiwa politik mewarnai pemberitaan Rabu (5/7) kemarin mulai dari Presiden Jokowi menjelaskan hubungan Indonesia dan Papua Nugini yang dinilai tidak hanya sebagai sahabat, tetapi juga saudara serumpun hingga pengamat menilai Prabowo Subianto sebagai sosok bakal calon presiden yang berhati besar.
Berikut lima berita politik menarik kemarin yang dirangkum ANTARA:
1. Jokowi: Papua Nugini tak hanya sahabat tapi juga saudara serumpun
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan hubungan Indonesia dan Papua Nugini tidak hanya sebagai sahabat, tetapi juga saudara serumpun.
“We are ‘Wan famli’. The closest brother is called a neighbor," kata Presiden Jokowi saat menghadiri jamuan santap siang kenegaraan yang digelar Gubernur Jenderal Papua Nugini Bob Dadae, di APEC Haus, Port Maresby, Papua Nugini, Rabu siang waktu setempat, sebagaimana keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden diterima di Jakarta.
Selengkapnya klik di sini.
2. Presiden Jokowi tiba di Papua Nugini disambut PM James Marape
Presiden RI Joko Widodo beserta rombongan tiba di Bandara International Jacksons, Port Moresby, Papua Nugini, dan disambut langsung oleh Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape pada Rabu.
Berdasarkan keterangan resmi dari Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Rabu, PM James Marape menyambut langsung kedatangan Presiden Jokowi yang baru saja menyelesaikan kunjungan kerja di Australia pada 3-4 Juli 2023.
PM Marape pun memperkenalkan para penyambut dari delegasi Papua Nugini yakni Menteri Acara Kenegaraan Justin Tkachenko, Gubernur Ibu Kota Negara Powes Parkop, Kepala Sekretariat Departemen Pemerintahan Kantor PM dan NEC Ivan Pomaleu, Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri Elias Wohengu, dan Panglima Angkatan Bersenjata Mayor Jenderal Mark Goina.
Selengkapnya klik di sini.
3. Presiden Jokowi bertemu Gubernur Jenderal Papua Nugini Bob Dadae
Presiden RI Joko Widodo bertemu dengan Gubernur Jenderal Papua Nugini Sir Bob Bofeng Dadae di Government House, Port Moresby, Papua Nugini, Rabu.
Jokowi tiba di Government House Port Moresby sekitar pukul 12.15 waktu setempat dan disambut Sekretaris Gubernur Jenderal Bill Toraso, yang kemudian mempersilakan Jokowi untuk menaiki tangga menuju ruang pertemuan.
Di depan ruang pertemuan, terlihat Jokowi menandatangani buku tamu sebelum masuk dan bertemu dengan Dadae.
Selengkapnya klik di sini.
4. KSP nilai TNI/Polri perlu diberikan peran tepat untuk operasi di Papua
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko menilai TNI/Polri perlu diberikan peran yang tepat dalam menjalankan tugasnya menjaga kedaulatan NKRI dari ancaman separatis dan memelihara keamanan serta menciptakan perdamaian di Papua.
Dalam sesi wawancara dengan Podcast ANTARA TV di kediaman pribadi Moeldoko di Jakarta, Rabu, Kepala Staf Kepresidenan menegaskan perlu dipikirkan kembali lembaga yang diberi peran utama dalam menangani situasi di Papua.
“Menurut saya kurang tepat kalau (peran utamanya) itu polisi, karena memang bukan domain operation-nya di situ sehingga nanti perlu otoritas yang kuat kepada TNI. Ini kemarin kita bicarakan di rapat Menkopolhukam (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD), dan di rapat Wapres (Wakil Presiden Ma’ruf Amin). Saya juga sudah sampaikan itu harus ada perbaikan untuk operasi ke depan,” kata Moeldoko, yang menjabat sebagai Panglima TNI Periode 30 Agustus 2013–8 Juli 2015.
Selengkapnya klik di sini.
5. Pengamat sebut Prabowo sosok capres berhati besar
Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan sosok calon presiden (capres) 2024 yang berhati besar.
Ujang mengatakan hal tersebut melihat pengalaman Prabowo yang legowo menerima kekalahannya pada kontestasi Pemilihan Presiden 2019.
"Prabowo berbesar hati, itu yg dilakukan Prabowo untuk menerima kekalahan dan bergabung dengan pemerintahan Jokowi," kata Ujang dalam keterangan diterima di Jakarta, Rabu.
Selengkapnya klik di sini.
Berikut lima berita politik menarik kemarin yang dirangkum ANTARA:
1. Jokowi: Papua Nugini tak hanya sahabat tapi juga saudara serumpun
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan hubungan Indonesia dan Papua Nugini tidak hanya sebagai sahabat, tetapi juga saudara serumpun.
“We are ‘Wan famli’. The closest brother is called a neighbor," kata Presiden Jokowi saat menghadiri jamuan santap siang kenegaraan yang digelar Gubernur Jenderal Papua Nugini Bob Dadae, di APEC Haus, Port Maresby, Papua Nugini, Rabu siang waktu setempat, sebagaimana keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden diterima di Jakarta.
Selengkapnya klik di sini.
2. Presiden Jokowi tiba di Papua Nugini disambut PM James Marape
Presiden RI Joko Widodo beserta rombongan tiba di Bandara International Jacksons, Port Moresby, Papua Nugini, dan disambut langsung oleh Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape pada Rabu.
Berdasarkan keterangan resmi dari Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Rabu, PM James Marape menyambut langsung kedatangan Presiden Jokowi yang baru saja menyelesaikan kunjungan kerja di Australia pada 3-4 Juli 2023.
PM Marape pun memperkenalkan para penyambut dari delegasi Papua Nugini yakni Menteri Acara Kenegaraan Justin Tkachenko, Gubernur Ibu Kota Negara Powes Parkop, Kepala Sekretariat Departemen Pemerintahan Kantor PM dan NEC Ivan Pomaleu, Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri Elias Wohengu, dan Panglima Angkatan Bersenjata Mayor Jenderal Mark Goina.
Selengkapnya klik di sini.
3. Presiden Jokowi bertemu Gubernur Jenderal Papua Nugini Bob Dadae
Presiden RI Joko Widodo bertemu dengan Gubernur Jenderal Papua Nugini Sir Bob Bofeng Dadae di Government House, Port Moresby, Papua Nugini, Rabu.
Jokowi tiba di Government House Port Moresby sekitar pukul 12.15 waktu setempat dan disambut Sekretaris Gubernur Jenderal Bill Toraso, yang kemudian mempersilakan Jokowi untuk menaiki tangga menuju ruang pertemuan.
Di depan ruang pertemuan, terlihat Jokowi menandatangani buku tamu sebelum masuk dan bertemu dengan Dadae.
Selengkapnya klik di sini.
4. KSP nilai TNI/Polri perlu diberikan peran tepat untuk operasi di Papua
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko menilai TNI/Polri perlu diberikan peran yang tepat dalam menjalankan tugasnya menjaga kedaulatan NKRI dari ancaman separatis dan memelihara keamanan serta menciptakan perdamaian di Papua.
Dalam sesi wawancara dengan Podcast ANTARA TV di kediaman pribadi Moeldoko di Jakarta, Rabu, Kepala Staf Kepresidenan menegaskan perlu dipikirkan kembali lembaga yang diberi peran utama dalam menangani situasi di Papua.
“Menurut saya kurang tepat kalau (peran utamanya) itu polisi, karena memang bukan domain operation-nya di situ sehingga nanti perlu otoritas yang kuat kepada TNI. Ini kemarin kita bicarakan di rapat Menkopolhukam (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD), dan di rapat Wapres (Wakil Presiden Ma’ruf Amin). Saya juga sudah sampaikan itu harus ada perbaikan untuk operasi ke depan,” kata Moeldoko, yang menjabat sebagai Panglima TNI Periode 30 Agustus 2013–8 Juli 2015.
Selengkapnya klik di sini.
5. Pengamat sebut Prabowo sosok capres berhati besar
Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan sosok calon presiden (capres) 2024 yang berhati besar.
Ujang mengatakan hal tersebut melihat pengalaman Prabowo yang legowo menerima kekalahannya pada kontestasi Pemilihan Presiden 2019.
"Prabowo berbesar hati, itu yg dilakukan Prabowo untuk menerima kekalahan dan bergabung dengan pemerintahan Jokowi," kata Ujang dalam keterangan diterima di Jakarta, Rabu.
Selengkapnya klik di sini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemarin, PNG saudara serumpun hingga Prabowo sosok berhati besar
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023