Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku menetapkan cuti bersama tahun baru hingga 3 Januari 2025 merujuk keputusan bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
"Hal itu sesuai dengan keputusan menteri nomor 234 tahun 2024, Nomor 1 tahun 2024, Nomor 2 tahun 2024 tanggal 26 Februari 2024 tentang hari libur dan cuti bersama," kata Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Selasa.
Dijelaskan, libur tahun baru 2025 pada 1 Januari kemudian dilanjutkan cuti bersama tahun baru pada 2 Januari dan perpanjangan cuti bersama pada 3 Januari 2025.
Ia menambahkan pada 3 Januari 2025 juga pihaknya melaksanakan ibadah syukur Natal 2024 dan tahun baru 2025 Pemerintah Provinsi Maluku di Gereja Maranatha Ambon.
"Refleksi Natal dibawakan oleh Ketua Sinode GPM, kemudian doa syukur dibawakan okeh Uskup Diosis Amboina," tuturnya.
Selanjutnya bagi para Staf Ahli Gubernur, Asisten Sekda dan Pimpinan OPD beserta Seluruh ASN/Non ASN yang beragama Islam, diminta untuk berkenan mendampingi Pj. Gubernur Maluku pada acara seremonial setelah ibadah dimaksud.
"Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka aktivitas perkantoran di Maluku mulai kembali pada 6 Januari 2025," tuturnya.
Dikatakannya bahwa libur panjang tersebut juga dapat dirasakan oleh siswa Sekolah Dasar (SD) hingga SMA.
Dalam upaya menjaga ketertiban dan keamanan selama libur panjang di Maluku pihaknya pun menyiapkan sebanyak 6.700 personel gabungan untuk pengamanan tahun baru 2025 demi menjaga situasi kondusif saat perayaan nanti.
"Operasi lilin Salawaku ini melibatkan 3.200 anggota Polisi, 2.500 anggota TNI dan sekitar 1.000 anggota Satpol PP untuk mengamankan Perayaan Natal dan Tahun Baru di Provinsi Maluku," katanya.
Dengan operasi dari seluruh pihak keamanan terkait itu pihaknya berharap masyarakat Maluku bisa melaksanakan ibadah dan perayaan tahun baru dengan aman, nyaman dan tentram.
Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Polda Maluku dan Kodam Pattimura dalam memetakan titik konsentrasi keramaian masyarakat saat peringatan Natal dan Tahun baru nanti.
"Objek yang jadi atensi adalah terminal, pelabuhan, dan tempat wisata, nah, ini kami mengingatkan karena Maluku 70 persen adalah laut, rata-rata masyarakat menggunakan moda transportasi laut,” tambahnya.*